Oleh: Alan Ferdian Syah
PWMU.CO – Sejak didirikan pada tahun 1912 oleh KH Ahmad Dahlan, Muhammadiyah telah konsisten berperan dalam memajukan masyarakat Indonesia melalui berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan sosial.
Gerakan ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang berwawasan luas, mandiri, dan progresif. Berlandaskan pada nilai-nilai al-Qur’an dan Sunnah, Muhammadiyah bergerak dengan prinsip Islam yang moderat dan berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Dalam pendidikan, Muhammadiyah telah mendirikan lebih dari 4.623 sekolah dan 174 perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia, menjadikannya salah satu jaringan pendidikan terbesar di tanah air.
Melalui kurikulum yang mengintegrasikan ajaran Islam dan ilmu pengetahuan, Muhammadiyah berupaya menciptakan generasi yang cerdas, berakhlak, dan berwawasan global.
Bahkan, pada 2021, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berhasil masuk dalam peringkat 200 universitas terbaik di Asia menurut QS Asia University Rankings.
Kontribusi ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah tidak hanya mengutamakan pendidikan agama, tetapi juga berhasil bersaing di tingkat internasional dengan menyediakan pendidikan berkualitas.
Muhammadiyah juga memainkan peran krusial dalam bidang kesehatan, mendirikan lebih dari 457 rumah sakit dan klinik di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk daerah terpencil.
Layanan kesehatan ini tidak hanya berfokus pada pengobatan tetapi juga pencegahan penyakit dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
Dalam situasi pandemi COVID-19, Muhammadiyah membentuk Muhammadiyah COVID-19 Command Center(MCCC), yang memfasilitasi edukasi kesehatan, distribusi alat pelindung diri, dan penyediaan fasilitas isolasi mandiri.
Langkah-langkah ini mendapat apresiasi dari pemerintah dan masyarakat karena membantu meringankan beban di tengah krisis kesehatan.⁶
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap perdamaian, Muhammadiyah mengedepankan gerakan anti-radikalisme dan kekerasan, dengan mengusung Islam sebagai rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam).
Pendekatan moderat dan toleran Muhammadiyah terlihat jelas dalam program-program sosial, seperti dialog antarumat beragama dan pendidikan karakter di sekolah-sekolahnya.
Berdasarkan data Kementerian Agama, pendekatan ini berkontribusi dalam menjaga stabilitas sosial dan mencegah konflik di masyarakat yang plural.