PWMU.CO – SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro gelar upacara peringati milad Muhammadiyah yang ke-112 dan bagikan susu ke semua siswa dan guru, Senin (18/11/2024).
Upacara ini diperingati dengan menghadirkan Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Bojonegoro, M Imam Akbar Alharomein SPd MAgr sebagai pembina upacara.
Dalam amanatnya, Ustadz Akbar (sapaan akrabnya) memperingatkan kepada seluruh peserta upacara yang terdiri dari lebih 800 peserta mengenai awal perjuangan dakwah KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah).
“KH Ahmad Dahlan menjadikan QS al-Maun sebagai landasan pertama mendirikan gerakan dakwah Muhammadiyah ini,” terangnya.
Dalam surat ini, dijelaskan bahwa orang-orang yang mendustakan agama adalah orang yang menghardik anak yatim dan tidak mau berbagi.
Ia mengingatkan kepada seluruh peserta yang memakai identitas baju tapak suci, Hizbul Wathan, dan IPM untuk terus melanjutkan perjuangan KH Ahmad Dahlan untuk terus berbagi.
“Anak-anak sekalian, contoh kecil dalam berbagi itu bisa dimulai di dalam kelas, misalkan ketika kita memiliki makanan maka sepatutnya kita menawarkan makanan itu kepada teman lainnya,” tambahnya.
Kemudian, ia mempertanyakan apakah peserta mengenal Jenderal Sudirman. Jenderal Sudirman merupakan pahlawan nasional yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Faktanya, Jenderal ini merupakan jebolan Hizbul Wathan.
Ia kemudian menyemangati anak-anak untuk terus berkiprah di Hizbul Wathan agar mendapat didikan yang sama dengan Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Menariknya, pada upacara kali ini anak-anak tak hanya sekedar menjalani upacara. Namun, anak-anak juga diperkenalkan ortom-ortom Muhammadiyah dengan melihat para guru dan pegawai memakai seragam ortom masing-masing. Mulai dari Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, IMM, ibu-ibu Aisyiyah, hingga salah satu ustadz yang melakukan cosplay sebagai KH Ahmad Dahlan.
Terakhir, anak-anak diminta dua kali istirahat di tempat. Saat itu, dibagikan susu gratis kepada seluruh peserta upacara untuk diminum bersama-sama. Anak-anak terlihat antusias segera ingin menghabiskan minuman susu segar yang berada di tangan mereka. (*)
Penulis Dini Faizatunni’am Editor Wildan Nanda Rahmatullah