PWMU.CO – Pesantren Kilat Baitul Arqam IMM Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) tahun 2024 resmi dibuka di Hall Sang Pencerah UMG (17/11/2024).
Dengan tema “Revitalisasi Spiritualitas dan Intelektualitas Mewujudkan Generasi Berkarakter”, kegiatan ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang berakhlak islami sekaligus memiliki wawasan luas dalam menghadapi tantangan zaman.
Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan pembacaan ayat suci al-Quran oleh Immawati Nadzifah, diikuti oleh sambutan-sambutan dari sejumlah tokoh penting.
Rektor UMG, Ibu Nadhirotul Laily SPsi MPsi PhD Psikolog, dalam sambutannya menyoroti fenomena “Generasi Stroberi,” istilah untuk generasi muda yang mudah rapuh secara mental.
“Generasi Z sering disebut generasi stroberi karena terlihat cantik dari luar tetapi rentan di dalam. Mereka menyukai hal-hal instan, tetapi mudah rapuh secara mental. Di sisi lain, mereka melek teknologi. Oleh karena itu, Universitas Muhammadiyah Gresik ingin membekali mahasiswa tidak hanya dengan keterampilan tuknisi, tetapi juga dengan penguatan spiritualitas agar mereka menjadi generasi yang tangguh dan tidak mudah layu,” ujar beliau penuh semangat.
Sebagai pembuka yang istimewa, kegiatan ini juga diwarnai dengan stadium general bertajuk “Menjadi Intelektual Profetik di Era Polikrisis”.
Narasumber utama, Bapak Moh. Mudzakkir SSos MA PhD, Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, menyampaikan pentingnya membangun generasi intelektual yang berlandaskan nilai-nilai profetik.
“Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia. Dalam kaderisasi, kita harus memahami bahwa pendidikan membentuk manusia sesuai nilai-nilai yang diinginkan. Tradisi literasi, seperti membaca dan menulis, adalah fondasi untuk membangun kesadaran kritis dan intelektualitas,” jelasnya.
Sesi ini dilengkapi dengan diskusi interaktif. Salah satu peserta, Akbar, bertanya tentang cara mengembangkan budaya intelektual profetik di lingkungan akademis dan masyarakat.
Menjawab hal ini, Bapak Mudzakkir menekankan pentingnya tradisi literasi sebagai kunci. “Kesadaran kritis lahir dari tradisi membaca dan menulis. Intelektualitas tidak bisa dilepaskan dari dua hal itu,” tambahnya.
Rangkaian kegiatan Pesantren Kilat Baitul Arqam 2024 akan berlangsung dalam empat gelombang, yaitu pada 23, 24, 30 November, dan 1 Desember 2024. Program yang disiapkan meliputi kajian keislaman, pelatihan dakwah, dan berbagai kegiatan lainnya yang bertujuan membentuk karakter islami peserta.
Acara pembukaan ditutup dengan penuh antusiasme oleh master of ceremony. Dengan dimulainya kegiatan ini, diharapkan lahir generasi muda yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga berakhlak mulia dan siap menghadapi tantangan global.
Penulis Fairuz Arsya Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun