Oleh: Aldiansyah Akbar Setiawan
PWMU.CO – Pada era transformasi digitalisasi industri 4.0, teknologi dan kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) kini telah menjadi elemen penting dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut data yang dihimpun oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), 77 persen penduduk Indonesia telah mengakses internet dan menunjukkan tingginya ketergantungan pada teknologi digital dalam berbagai sektor kehidupan (APJII, 2023).
Dengan perkembangan pesat ini, muncul tantangan baru dalam aspek etika dan tanggung jawab pemanfaatan teknologi. Tidak hanya dalam bidang ekonomi dan industri, namun juga dalam ranah sosial dan keagamaan. Dalam konteks ini, Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang progresif memegang peranan strategis dalam mendorong kemajuan bangsa Indonesia melalui pemanfaatan teknologi secara bijaksana dan bertanggung jawab.
Muhammadiyah berpotensi menjadi perintis dalam menciptakan Indonesia yang unggul secara teknologi dan beretika, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan integritas.
Sebagai salah satu organisasi terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dapat memberikan kontribusi signifikan dalam membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya teknologi yang etis dan bertanggung jawab.
Pemanfaatan teknologi ini bukan hanya untuk mencapai efisiensi dan produktivitas, tetapi juga untuk kesejahteraan umat dan keadilan sosial, sehingga dapat dijadikan teladan dalam penerapan teknologi yang sejalan dengan prinsip-prinsip moral dan agama.
Peningkatan Efektivitas Pendidikan dengan Kecerdasan Buatan
Teknologi dan AI memiliki potensi besar dalam dunia pendidikan. Menurut studi Universitas Gadjah Mada, penerapan AI dalam pendidikan dapat meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar, khususnya dalam menciptakan materi yang lebih adaptif sesuai kebutuhan setiap siswa (UGM, 2022).
Dengan bantuan AI, Muhammadiyah mampu membangun dan mengembangkan platform e-learning yang praktis, sehingga dapat menjangkau seluruh peserta didik dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan teknologi yang terus berkembang.
AI juga memungkinkan pengawasan dan evaluasi proses belajar mengajar yang lebih cermat, sehingga setiap siswa bisa mendapatkan perhatian dan dukungan yang sesuai dengan kemajuan belajar mereka.
Menciptakan Pelaku Usaha yang Kompeten dengan Kecerdasan Buatan
Teknologi dan AI berperan dalam pemberdayaan ekonomi. AI dapat membantu Muhammadiyah menciptakan sistem yang memudahkan pelatihan keterampilan bagi masyarakat luas, khususnya di bidang kewirausahaan dan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Menurut data dari Bank Indonesia, 60 persen UKM di Indonesia kesulitan mengakses pelatihan dan sumber daya yang dapat meningkatkan kualitas usaha mereka. Hal tersebut dapat diatasi dengan penggunaan teknologi berbasis AI dalam pelatihan (Bank Indonesia, 2023).
Dengan adanya sistem berbasis AI, pelatihan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap pelaku usaha, memberikan akses ke sumber daya yang relevan, dan mempercepat proses peningkatan kompetensi.
Dengan platform pelatihan berbasis AI, Muhammadiyah dapat mengembangkan pelaku usaha yang lebih kompeten dan produktif.