PWMU.CO – Aula Gedung Dakwah PDM Kabupaten Malang dipenuhi oleh masyarakat setempat dan para mahasiswa pada kajian rutin Ahad pagi yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang (24/11/2024).
Acara ini dimulai pukul 06.00 WIB dengan menghadirkan Dr Khusnul Fathoni MAg, seorang praktisi pendidikan dari Universitas Brawijaya sekaligus tokoh Muhammadiyah Kabupaten Malang.
Dalam ceramahnya, beliau mengangkat tema Revitalisasi Akhlak di Zaman Fitnah. Materi ini disampaikan dengan penuh semangat dan relevansi terhadap tantangan moral yang dihadapi masyarakat saat ini.
Khusnul Fathoni menyebut zaman ini sebagai zaman fitnah, sebuah era yang ditandai dengan defisit moralitas dan mental destruktif.
“Saat ini, kita melihat pola hedonisme yang mendominasi. Banyak yang hanya mengejar kenikmatan duniawi, pamer kekayaan, dan mementingkan ego sendiri,” tuturnya.
Beliau juga menyoroti fenomena Al-Kharaj (pembunuhan – pembunuhan) yang tidak hanya berarti pembunuhan secara fisik, tetapi juga pembunuhan karakter, mata pencaharian, dan kreatifitas.
“Nilai-nilai kemanusiaan sering diabaikan, dan akhlak tercela semakin mewarnai kehidupan kita,” tegasnya.
Dalam paparan solutifnya, Khusnul Fathoni menyebutkan bahwa revitalisasi akhlak adalah kunci untuk menghadapi krisis moral ini. Ia mengingatkan pentingnya menata akhlak sebagai penyempurna keimanan dan syariat.
“Akhlak adalah inti dari keimanan. Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.’ (HR. Ahmad),” jelasnya.
Menurutnya, langkah awal dalam memperbaiki akhlak adalah menjaga lisan. Bertutur kata yang baik, benar, dan lembut adalah cerminan karakter.
“Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an, ‘Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik.’ (Qs Al-Isra: 53),” tambahnya.
Khusnul Fathoni juga mengingatkan pentingnya menghormati tetangga dan memuliakan tamu sebagai bagian dari akhlak mulia.
Ia memberikan contoh praktis dalam ibadah, seperti menyembelih hewan qurban. “Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk menenangkan hewan sebelum disembelih dan memastikan pisau yang digunakan tajam. Hal ini menunjukkan betapa syariat Islam selalu berlandaskan pada akhlak,” ujarnya, mengutip sabda Nabi SAW, ‘Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat ihsan dalam segala hal.’ (HR. Muslim).
Di akhir ceramah, Khusnul Fathoni mengingatkan tantangan baru di era media sosial. Akses komunikasi yang begitu mudah sering kali disalahgunakan untuk menyebarkan fitnah dan memperkeruh suasana. “Revitalisasi akhlak adalah keharusan, terutama di zaman medsos ini,” tegasnya.
Kajian ini ditutup dengan tanya jawab interaktif antara peserta dan narasumber, yang semakin memperdalam pemahaman tentang pentingnya akhlak dalam kehidupan sehari-hari.
Masyarakat dan mahasiswa yang hadir menyambut baik materi yang disampaikan, berharap dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
“Semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dengan merevitalisasi akhlak sebagaimana yang diajarkan Rasulullah Saw,” pungkasnya.
Penulis M. Ainul Yaqin Ahsan Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan