PWMU.CO – Kajian masjid At-Taqwa Setail Genteng, Banyuwangi membahas kemenangan hidup yang sebenarnya, Sabtu (23/11/2024).
Hal itu disampaikan oleh Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Taufiqur Rohman MPdI saat mengisi kajian rutin Sabtu Malam Ahad di masjid At-Taqwa Setail.
Pengajian ini dihadiri oleh jamaah masjid At-Taqwa dan warga Muhammadiyah Ranting Setail. Kajian dimulai setelah pelaksanaan shalat Maghrib berjamaah.
Memulai kajiannya, Ketua MPID Banyuwangi itu mengajak jamaah untuk bersyukur kepada Allah SWT karena masih diberikan kesempatan untuk bertemu di pengajian ini.
“Semoga pengajian ini bisa membawa keberkahan bagi kita semua,” ujarnya.
Selanjutnya, Taufiqur Rohman juga memberikan motivasi kepada jamaah agar menjalani kehidupan ini dengan upaya kesungguhan. Jangan sampai seorang muslim hidup dengan santai. Ia kemudian juga menyitir ungkapan yang inspiratif, berusahalah untuk duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya dan berusahalah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati esok pagi.
Menurutnya, hidup adalah sebuah perjuangan. Hanya orang yang mau berjuang di jalan Allah yang akan meraih kemenangan dalam hidupnya. Dia pun mencontohkan bagaimana perjuangan Nabi Muhammad SAW saat menegakkan ajaran Islam yang tidak pernah kendur. Perjuangan tersebut akhirnya mendapatkan kemenangan yang nyata. Sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran Surat al-Fath 1-3.
Kemenangan itu berupa diterimanya ajaran Islam di tengah masyarakat, mendapatkan ampunan, memperoleh kenikmatan yang sempurna, selalu mendapatkan hidayah untuk tetap berada di jalan yang lurus, dan mendapatkan pertolongan Allah.
Akan tetapi, sambung dia, ketika berbagai kenikmatan hidup telah diraih, tidak boleh melupakan Allah. Seorang muslim harus bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan kepadanya.
Untuk itu, seorang muslim hendaknya lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan cara memperbaiki kualitas ibadahnya. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari sahabat Al Mughirah bin Syu’bah Ra yang menjelaskan mengenai kualitas shalat Nabi yang membuat bengkak kedua kakinya. Saat ditanya, Nabi menjawab bahwa dirinya ingin menjadi hamba yang bersyukur.
Menjelang waktu Isya di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya, pengajian ini diakhiri dengan membaca hamdalah sebagai penutup.
Penulis Ghulam Bana Islama Editor Nikmatul Faizah