PWMU.CO – Madrasah Aliyah Muhammadiyah atau MAM 11 Tahfidzul Qur’an (MAM SEKA) dan madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah atau MTs M 17 (Mutulas) beserta Pendidik dan Tenaga Kependidikan Muhammadiyah Kranji Paciran, melaksanakan upacara “Hari Guru Nasional”.
Upacara ini berlangsung di halaman Pondok Pesantren AT Taqwa Muhammadiyah Kranji, Paciran, Lamongan, Senin (25/11/2024) pukul 07:30 WIB.
Upacara peringatan Hari Guru Nasional diikuti oleh siswa/i MAM SEKA dan MTs.MUTULAS, Pendidik dan Guru Pendidik sekitar 200 peserta dengan petugas dari siswa/i dari MA Muhammadiyah 11 Tahfidzul Qur’an kranji, yang ditunjuk secara dadakan tanpa ada kesiapan dan latihan sebelumnya.
Akan tetapi petugas upacara tersebut dapat menjalankan upacara dengan sangat baik dikarenakan sudah terbiasa melaksanakan upacara dalam event-event tertentu.
Anas Ma’ruf SSos selaku pembina upacara menyampaikan sambutannya dengan ucapan “ Selamat dan Sukses untuk guru-guru yang telah dan akan terus mengabdikan dirinya demi mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui dunia pendidikan.
“Guru adalah pelita bangsa yang namanya akan terus terpatri dihati sanubari murid-muridnya, untuk itu diharapkan para siswa/i senantiasa menghormati, menyayangi dan tidak melupakan jasa-jasa guru”, tutur Sekretaris PCM Paciran ini.
Sebagai Kepala MAM SEKA, Anas juga berpesan akan 3 hal terhadap Bapak/Ibu Guru,
“No Respon (Tidak peduli/tanggap terhadap keadaan di lingkungan pendidikan), Slow Respon (Lemot/lambat dalam kepedulian terhadap situasi dilingkungan pendidikan) dan Fast Respon (cepat dan tanggap terhadap situasi yang terjadi dilingkungan pendidikan) dan ini yang sangat diharapkan, sebagai guru bukan hanya mengajar, tetapi hendaknya menjadi pendidik, penyayang dan pembimbing siswa/i nya,” imbuh pria asli Kranji ini.
“Terus belajar dan meningkatkan kualitas agar mampu melayani keingintahuan peserta didik, sehingga mengerti akan tupoksinya masing-masing,” pungkasnya.
Keharuan tiba-tiba menyeruak diantara barisan peserta upacara, manakala dinyanyikan lagu “Hymne Guru”, tampak seorang siswi berkaca-kaca matanya menahan tangis (Liana Irdiana, Kelas 8A), ketika didekati dan ditanya, “Kenapa matanya berkaca-kaca menahan tangis”?
Dia menjawab,” Saya kangen sosok guru yang sejati, guru sejati saya adalah kedua orangtua sebelum masuk lembaga pendidikan,” jawab santriwati asal Mojokerto yang sudah 2 tahun mondok di Pesantren At Taqwa Muhammadiyah Kranji itu.
Petugas Upacara Peringatan “ Hari Guru Nasional” :
Protokol: Martha Afrinda Claudy T
Pembina Upacara: Anas Ma’ruf SSos
Komandan Upacara : Ifkaruddin Albar
Dirigen: Naura Nasty Andalusy
Pengibar Sang Saka Merah Putih:
- Aufa Aghniya – Nurul Fajariyah Meysaroh – Auliya Qurrota Aini
- Tsania A’yun Sholihah – Desy Qonitah – Nurul Hidayatul isnaini
- Lujeng Mustika permatasari – Rofiatin Nubuwah – Hikmah Aryeni El Shani
Pembaca Pancasila : M. Akmal Zaki
Pembaca UUD 1945: Dida Fadliwanto
Pembaca janji pelajar Muhammadiyah : Novi Aflahah
Pembaca Doa : M Mujahidillah Al Karim
(*)
Penulis Gondo Waloyo/Ali Shodikin Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan