PWMU.CO – Menjelang Sumatif Akhir Semester (SAS) Ganjil SMA Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi (SMA Muha) pada Selasa (26/11/2024) melaksanakan ujian praktik ibadah bagi seluruh siswa-siswi kelas X, XI dan XII.
Pelaksanaan ujian praktik ibadah yang dilaksanakan di masing-masing kelas guna melengkapi nilai praktek pada raport semester ganjil, disamping itu juga untuk menguji sejauh mana para siswa-siswi menjalankan terutama ibadah shalat dalam kehidupan sehari-hari, dari ujian praktik ibadah inilah nanti akan kelihatan anak-anak yang telah sadar melaksanakan shalat lima waktu dengan yang jarang atau tidak pernah melaksanakannya, ujar guru koordinator Ismuba (Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab), Muhammad Sulim.
Untuk kelas X materi yang diujikan adalah thaharah (bersuci) dan shalat magrib secara individu bukan berjama’ah, materi untuk kelas XI baca al Quran sesuai qaidah ilmu tajwid dan shalat sunnah rawatib bisa mimilih bakdiyah maupun qabliyah sedangkan untuk kelas XII materi praktek ibadahnya adalah shalat gerhana.
“Selaku pendidik sekaligus pengajar yang bernaung dibawah pesyarikatan muhammadiyah kita harus berkomitmen dan bertanggung jawab bukan hanya kepada peserta didik, orang tua atau wali murid tetapi juga dihadapan Allah Swt. sudah sejauh mana kita menanamkan aqidah kepada para murid terutama hal mendasar yaitu shalat wajib,” terang salah satu guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Mujairi.
Praktek Ibadah
Ujian praktik ibadah dibuat dua sesi, untuk sesi pertama dimulai pukul 06.30 Wib hingga pukul 09.00 Wib khusus untuk kelas XII sedangkan untuk sesi kedua dimulai pukul 09.15 Wib sampai dengan pukul 11.00 Wib untuk kelas X dan XI.
Sebagai penilaian pada praktik ibadah disesuaikan dengan standar Himpunan Putusan Tarjih (HPT) terutama Jilid HPT Jilid 3 yang telah diajarkan di kelas. Kenapa harus menggunakan HPT Jilid 3, karena lebih fleksibel karena dari seluruh peserta didik hanya sekitar tiga prosen yang dari warga Muhammadiyah murni.
Namun demikian ketika melaksanakan praktek ibadah hampir tujuh puluh prosen para peserta didik mempratekkannya sudah ala Muhammadiyah. Sedangkan sisanya rata-rata hanya do’a iftitahnya saja yang menggunakan sesuai HPT.
Lebih jauh Mohammad Sulim menjelaskan bahwa target kita kedepan adalah alumni dari SMA Muha Genteng ketika terjun di masyarakat memiliki nilai plus terutama ibadah shalatnya, pungkas Sulim. (*)
Penulis Abdul Muntholib Editor Amanat Solikah