PWMU.CO – Empat karya guru SD Muhammadiyah Manyar (SDMM), Nur Aini Ochtafiya berhasil dipatenkan melalui Hak Kekayaan Intelektual (HKI) oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, dengan bantuan Universitas Negeri Surabaya, bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional, Senin (25/11/2024).
Bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional tersebut, Nur Aini Ochtafiya, yang akrab disapa Fiya, diundang untuk mengikuti perayaan Hari Guru bersama FKKG (Forum Kelompok Kerja Guru) Kabupaten Gresik di Icon Mall dengan tema “Guru Hebat di Era Digital.”
Fiya mendapatkan kesempatan berbagi praktik baik di hadapan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, S Hariyanto SPd MPd, dan Kepala Bidang Pengembangan Pendidikan, Nur Hamidah SPd MPd. Perempuan yang juga Guru Penggerak Angkatan 6 tersebut mempresentasikan penggunaan augmented reality sebagai inovasi pendidikan di kelasnya.
Setelah presentasi, Hariyanto dan Nur Hamidah memberikan bunga dan hadiah sebagai wujud apresiasi atas dedikasi Fiya sebagai seorang guru.
“Saya sangat terharu, Pak Hariyanto dan Bu Midah memberikan bunga dan hadiah langsung di depan audiens pada Hari Guru,” ujar Fiya dengan penuh syukur.
Pada kesempatan yang sama, Fiya juga berusaha mengunggah berkas-berkas untuk mematenkan karyanya melalui HKI yang difasilitasi oleh Universitas Negeri Surabaya. Sebagai mahasiswa S2 Pendidikan Dasar Unesa, Fiya bekerja sama dengan rekan sejawat dan dosen pengampu mata kuliah untuk melengkapi berkas tersebut.
“Dibutuhkan ketepatan dan kecepatan dalam mengunggah berkas karena banyak yang mendaftar,” jelasnya.
Sejak diumumkannya program HKI gratis oleh Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) pada 20 November 2024, Fiya telah mempersiapkan karya-karyanya untuk dipatenkan. Program HKI gratis ini diberikan untuk mematenkan karya mahasiswa dan dosen, namun tidak tersedia setiap waktu, sehingga Fiya berusaha memanfaatkannya sebaik mungkin.
Bapak M Bambang Edi Siswanto MPd, Dosen FIP yang bertanggung jawab atas proses HKI, menekankan pentingnya memanfaatkan kesempatan ini. “HKI gratis ini adalah peluang yang jarang ada, jadi harus dimanfaatkan dengan baik,” tuturnya.
Pada tanggal 25 dan 26 November 2024, proses pendaftaran HKI berlangsung penuh tantangan. Pada hari pertama, Fiya menghadapi kendala karena masih baru dalam proses pengurusan HKI. Namun, ia berhasil mendapatkan satu Hak Paten untuk karyanya, Buku Cerita Bergambar “Uut Si Ulat Bulu,” yang pernah meraih Top 20 dalam Hari Dongeng Nasional oleh Kampung Dongeng Indonesia pada 2020 dan Juara 1 pada peringatan Hari Guru Nasional di SDMM tahun 2024.
“HKI pertama ini menjadi kado istimewa bagi saya pada Hari Guru tahun ini,” ungkapnya.
Pada hari kedua, Fiya semakin siap dan berhasil mematenkan tiga karya lainnya, yaitu karya tiga dimensi Drakor (Damar Kurung Korona), yang pernah meraih Juara 1 dalam Dancow Karya Anak Indonesia (DKAI) tahun 2020. Karya tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan siswa SDMM, Madina Amara Nahiza Oemar dan Dinar Izzah Syevila, yang kini telah menjadi alumni.
Selain itu, Fiya juga berhasil mematenkan karyanya yang berjudul Drakula Trending dan Gamifikasi Berdiferensiasi. Drakula Trending merupakan karya ilmiah dengan judul “Inovasi Pembelajaran Abad 21 di Era Society 5.0: Drakula Trending (Damar Kurung Pancasila, Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics Berdiferensiasi Berbasis Design Thinking) untuk Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi Generasi Emas SDMM.”
Karya tersebut pernah dipamerkan pada Widya Karya Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Pendekar STEAMS pada 27 Juni 2024, yang mengantarkan Fiya menjadi peserta terbaik dan narasumber berbagi praktik baik sebagai penggerak Merdeka Belajar (Pendekar) jurus STEAMS oleh BBGP Jawa Timur.
Karya ilmiah lainnya yang berhasil dipatenkan adalah Gamifikasi Berdiferensiasi pada topik Describing Sea Animals untuk meningkatkan kreativitas dan kolaborasi siswa kelas II SDMM.
Karya tersebut memberi kesempatan bagi Fiya untuk terlibat dalam Open Class pada The 14th International Conference of Lesson Study (ICLS) dan 4th International Conference on Learning Improvement (ICLI) yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Gresik, dengan menghadirkan 11 pakar lesson study dari 9 negara.
“Saya sangat bersyukur bisa mematenkan keempat karya ini. Ini adalah pengalaman pertama saya dalam HKI,” ungkapnya dengan penuh haru.
Pencapaiannya ini semakin memotivasinya untuk terus berkarya, dengan harapan agar karya-karyanya dapat memberikan inspirasi dan dampak positif bagi siswa-siswanya.
Fiya juga mengucapkan terima kasih kepada rekan sejawat di SDMM, Wardatul Khumairok, yang telah mendampinginya dalam berkarya, serta kepada seluruh siswa SDMM.
Tidak lupa, ia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para dosen pembimbing dan Kaprodi FIP UNESA, di antaranya yaitu Neni Mariana SPd MSc PhD, Prof Dr Mochamad Nursalim MSi, Prof Nadi Suprapto SPd MPd PhD, Dr Ganes Gunansyah SPd MPd, Prof Dr Wahyu Sukartiningsih MPd, Prof Dr Suryanti MPd, Dr Julianto SPd MPd, Dr Hitta Alfi Muhimmah MPd, Dr Ari Metalin Ika Puspita SPd SD MPd, serta jajaran dosen Universitas Negeri Surabaya yang telah memberikan dukungan.
“Selamat atas banyaknya karya, semoga segera selesai kompre,” pesan manis Prof Suryanti. (*)
Penulis M. Fadloli Aziz Editor Ni’matul Faizah