PWMU.CO – Dalam khutbah Jumat yang berlangsung di Masjid An-Nur, Jalan Dewata Genteng Kulon, Banyuwangi, Jumat (29/11/2024), Khatib menekankan pentingnya mengonsumsi makanan halal dan thayyib.
Khutbah ini disampaikan oleh Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Taufiqur Rohman MPdI. Sejak pukul 11.00 Wib, Masjid An-Nur sudah dipenuhi jamaah, terutama warga Muhammadiyah Ranting Genteng Kulon 1 yang bersiap melaksanakan ibadah Jumat.
Khutbah dimulai pukul 11.10 Wib. Mengawali ceramahnya, Ustadz Taufiq, sapaan akrabnya, menyampaikan wasiat takwa kepada jamaah dengan mengajak melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Ia kemudian membacakan Surat al-Baqarah ayat 168 yang menjelaskan perintah Allah tentang makanan yang dikonsumsi manusia.
“Allah memerintahkan kita untuk makan makanan yang halal dan thayyib. Halal berarti diperoleh dengan cara yang benar dan sesuai syariat agama. Sedangkan thayyib berarti makanan yang bergizi, seperti yang mengandung vitamin dan mineral bermanfaat bagi kesehatan tubuh,” jelasnya.
Ustadz Taufiq juga mengingatkan jamaah agar tidak mengonsumsi makanan haram, baik dari segi cara memperolehnya maupun jenisnya. Selain itu, ia mengutip peringatan Allah untuk tidak mengikuti langkah-langkah setan, karena setan selalu mengajak manusia berbuat kemaksiatan.
Ia menekankan beberapa pesan penting dari ayat tersebut, di antaranya: semangat bekerja keras untuk mendapatkan makanan halal dengan penuh kejujuran, pentingnya menjaga kesehatan tubuh melalui makanan bergizi, serta menjauhi makanan haram demi menjaga terkabulnya doa.
“Jangan sampai doa kita tidak diterima Allah karena makanan, minuman, atau pakaian yang kita gunakan berasal dari cara yang haram,” tegasnya.
Ustadz Taufiq mengakhiri khutbahnya dengan membacakan sebuah hadits Nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Hurairah RA. Dalam hadits tersebut, Nabi mengisahkan seorang musafir yang doanya tidak diterima Allah karena makanan, minuman, dan pakaian yang ia gunakan diperoleh dengan cara haram.
Khutbah berlangsung dengan khidmat dan tertib, diakhiri dengan shalat Jumat berjamaah. (*)
Penulis Ghulam Bana Islama Editor Wildan Nanda Rahmatullah