PWMU.CO – Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jawa Timur menggelar sosialisasi Kalender Hijriyah Global Tunggal Zona 3 di PDM Kota Kediri, Sabtu (30/11/2024).
Masalah perbedaan kalender Hijriyah yang kerap menyebabkan ketidaksamaan penetapan hari-hari besar Islam masih menjadi tantangan umat Muslim.
Untuk itu, Muhammadiyah gencar mendorong penerapan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) yang mampu menyatukan umat Islam di seluruh dunia.
Upaya ini telah lama menjadi perhatian organisasi berkemajuan tersebut, terutama dalam menyikapi tantangan zaman modern.
KHGT mengacu pada prinsip satu hari satu tanggal di seluruh dunia, dengan menggunakan perhitungan hisab hakiki sebagai dasar. Pendekatan ini dianggap lebih memberikan kepastian dibandingkan rukyat.
Anggota Divisi Hisab Falak Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jawa Timur, Amirul Muslihin, menegaskan bahwa KHGT akan menyelesaikan problematika ketidakseragaman yang sering terjadi dalam penetapan awal bulan Hijriyah, Idul Fitri, dan Idul Adha.
“Kalender ini menjadikan umat Islam satu dalam perhitungan waktu, sesuai prinsip syariat dan didukung bukti ilmiah astronomi. Ini langkah nyata Muhammadiyah menuju kehidupan berkalender yang adil dan maju,” ujar Amirul dalam Sosialisasi KHGT Zona-3.
Prinsip, Syarat, dan Parameter KHGT
Untuk merealisasikan KHGT, terdapat prinsip, syarat, dan parameter yang menjadi pedoman utama:
Prinsip KHGT:
- Keselarasan Hari dan Tanggal: KHGT menjamin satu hari satu tanggal di seluruh dunia tanpa perbedaan.
- Penggunaan Hisab: Penentuan awal bulan menggunakan hisab hakiki, yang mampu memberikan kepastian jauh ke depan.
- Kesatuan Matlak: Seluruh permukaan bumi dianggap sebagai satu kesatuan matlak tanpa perbedaan zona.
- Transfer Imkanu Rukyat: Visibilitas hilal di suatu lokasi tertentu dapat diterapkan secara universal di seluruh dunia.
- Permulaan Hari Universal: Hari dimulai pukul 00.00 waktu universal di garis bujur 180°.
Syarat KHGT:
- Kalender harus bersifat global dan berlaku untuk seluruh umat Islam tanpa batasan wilayah.
- Penentuan awal bulan dilakukan melalui hisab hakiki dengan prinsip prediktif dan traceable.
- Memiliki dasar hukum syar’i yang jelas dan selaras dengan kaidah astronomi modern.
- Kalender harus mampu diproyeksikan untuk masa depan dan masa lalu secara akurat.
- Menjamin keadilan dalam menentukan hari-hari besar Islam di seluruh dunia.
Parameter KHGT:
- Astronomi: Berdasarkan siklus sinodis bulan yang mencakup fenomena ijtimak.
- Keilmuan: Penggunaan teknologi modern seperti aplikasi Ephemeris Hijruniverse v.2.5 untuk memastikan akurasi.
- Syariat: Berdasarkan dalil Al-Qur’an, hadis, dan konsensus ulama tentang penggunaan perhitungan bulan.
- Globalisasi: Kalender berlaku seragam di seluruh dunia tanpa mempertimbangkan perbedaan wilayah atau zona waktu.
- Praktis: Dapat digunakan untuk ibadah dan aktivitas sehari-hari, termasuk kebutuhan muamalah.
Dalil Syar’i dan Argumen Sains
KHGT memiliki landasan kuat dari sisi syar’i dan ilmiah. Beberapa ayat Al-Qur’an seperti surah Yasin (36):39-40 dan Al-Baqarah (2):189 menegaskan pentingnya penggunaan peredaran bulan sebagai acuan kalender.
Sementara itu, secara astronomi, KHGT didasarkan pada siklus sinodis bulan yang mencakup fenomena ijtimak (konjungsi bulan dan matahari) sebagai penanda pergantian bulan baru.
Muhammadiyah juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi modern untuk memastikan akurasi kalender.
Dengan aplikasi Ephemeris Hijruniverse v.2.5, perhitungan fase bulan dapat dilakukan secara real-time, memastikan bahwa perhitungan kalender sesuai dengan fakta astronomis.
Solusi bagi Persatuan Umat
Dalam konteks global, KHGT bertujuan untuk menyelaraskan penentuan waktu ibadah, seperti puasa Arafah dan wukuf di Arafah, yang kerap menjadi perdebatan di kalangan umat.
Sistem ini memungkinkan seluruh umat Islam di berbagai belahan dunia menjalankan ibadah pada hari yang sama tanpa perbedaan.
Keputusan untuk mendorong implementasi KHGT juga sejalan dengan risalah Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang berkemajuan.
Dalam Muktamar ke-47 di Makassar dan Muktamar ke-48 di Surakarta, KHGT ditetapkan sebagai salah satu langkah strategis Muhammadiyah untuk memperkuat persatuan umat Islam secara global.
Dukungan Berbasis Syariat dan Sains
KHGT tidak hanya mengacu pada landasan syar’i tetapi juga mengintegrasikan temuan ilmiah modern.
Perpaduan ini menjadikan kalender ini sebagai wujud nyata maqasid syariah dalam mengelola waktu ibadah dan kehidupan umat secara efisien dan terstruktur.
Dengan dukungan teknologi, umat Islam dapat memiliki kalender yang dapat diandalkan, baik untuk keperluan ibadah maupun transaksi sehari-hari.
“Ini bukan sekadar solusi teknis, tetapi juga bentuk tajdid atau pembaruan dalam memahami ajaran Islam sesuai perkembangan zaman,” pungkas Amirul.
KHGT diharapkan mampu menjadi jawaban atas tantangan modern dan menyatukan umat Islam dalam semangat ukhuwah yang lebih kuat.
Penulis Syahroni Nur Wachid Editor Wildan Nanda Rahmatullah