PWMU.CO-Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menghadirkan dua program unggulan di forum Tanwir Muhammadiyah 2024 yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu-Jumat (4–6/12/2024).
Kedua program ini menjadi bagian dari upaya strategis PWM Jawa Timur dalam mendukung kemajuan pendidikan dan layanan kesehatan di Indonesia.
Dua Program Andalan: Pendidikan dan Kesehatan
Ketua PWM Jawa Timur, Dr dr Sukadiono MM, mengungkapkan bahwa program prioritas tersebut meliputi Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar (AMF) di Karangploso, Malang, serta rencana pembangunan Rumah Sakit Premium di kawasan Juanda, perbatasan Sidoarjo-Surabaya.
“Pondok pesantren telah selesai dibangun dan sudah mulai beroperasi, sementara rumah sakit premium sedang dalam tahap studi kelayakan,” ujar Sukadiono, Selasa (3/12) saat diwawancarai di Bandara Udara Juanda Internasional Surabaya.
Pondok pesantren ini dirancang untuk memberikan pendidikan berbasis internasional, sebagai wujud kontribusi Muhammadiyah dalam mencetak generasi unggul yang mampu bersaing di tingkat global.
Saat ini, pesantren tersebut sudah menerima santri baru dan mulai menjalankan aktivitas pendidikannya.
Proyek rumah sakit premium menjadi langkah PWM Jawa Timur dalam menghadirkan fasilitas kesehatan modern yang strategis.
Berlokasi dekat akses transportasi utama di kawasan Juanda, rumah sakit ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. “Kami memilih lokasi ini karena strategis dan mendukung mobilitas masyarakat dari berbagai wilayah,” jelas Sukadiono yang dimuat di Maklumat.id
Delegasi PWM Jatim di Tanwir
Delegasi PWM Jawa Timur yang dipimpin langsung oleh Sukadiono bertolak dari Bandara Juanda, Sidoarjo, pukul 11.20 WIB dan tiba di Kupang pukul 14.35 WITA. Rombongan terdiri dari 12 pimpinan utama, termasuk tokoh-tokoh seperti Hidayatullah, Nazaruddin Malik, Syamsudin, Moh. Sulthon Amien, M. Sasmito Djati, Muh. Khoirul Abduh, Hidayatur Rahman, Thohir Luth, dan Zainul Muslimin.
Selain menghadirkan program unggulan, PWM Jatim juga menyampaikan laporan kerja sejumlah majelis dan lembaga yang telah mencapai 80 persen pelaksanaan. Laporan ini akan dievaluasi oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai bagian dari proses pengembangan program ke depan.
Sinergi Muhammadiyah dan Pemerintah
PWM Jawa Timur juga menekankan pentingnya sinergi dengan pemerintah untuk mendukung realisasi program-program strategis.
Sukadiono menegaskan bahwa kerja sama yang berlandaskan prinsip wata’awanu alal birri wattaqwa menjadi kunci dalam menciptakan kebijakan yang membawa manfaat bagi masyarakat luas.
“Kami berharap sinergi dengan pemerintah dapat terus berlanjut, demi meningkatkan kontribusi Muhammadiyah dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat,” pungkas Sukadiono.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan