PWMU.CO – Penutupan Tanwir Muhammadiyah yang berlangsung selama tiga hari di Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK), Jumat (6/12/2024), meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir.
Dalam sambutannya, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Nusa Tenggara Timur ( NTT), Mukhsin Masri SAg MH menyampaikan rasa syukur sekaligus harapan besar bagi perkembangan Muhammadiyah di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Mukhsin memulai sambutannya dengan menyoroti dampak positif pelaksanaan Tanwir bagi PWM NTT. “Tanwir Muhammadiyah di Kupang tentu membawa rahmat bagi NTT. Kami memperoleh pengalaman luar biasa, baik secara sosial maupun politik, karena banyak pejabat NTT yang hadir,” ujarnya.
Mukhsin berharap semangat dan energi yang dibawa Tanwir dapat menjadi pendorong bagi PWM NTT untuk semakin berkembang. “Mudah-mudahan, setelah Tanwir ini, PWM NTT semakin cepat menuju Muhammadiyah Berkemajuan,”katanya penuh optimisme.
Ia juga tak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah, seluruh peserta, dan Universitas Muhammadiyah Kupang sebagai tuan rumah yang telah bekerja keras menyukseskan acara ini.
Sebagai tuan rumah, Mukhsin dengan rendah hati meminta maaf atas segala kekurangan yang mungkin terjadi selama pelaksanaan Tanwir.
“Tentu saja, sebagai manusia biasa, kami tidak luput dari kekurangan. Lewat kesempatan ini, PWM NTT menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” ungkapnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mengerahkan tenaga dan pikiran untuk memastikan acara berjalan lancar.
“Semua jerih payah ini adalah wujud nyata dari semboyan guru-guru Muhammadiyah, yakni kerja keras untuk menciptakan manfaat bagi banyak orang,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Mukhsin menyampaikan sebuah pantun yang langsung disambut antusias oleh para peserta. ,
“Roti kacang rasanya getir
Mending makan jeli atau permen yupi
Ini bukan perpisahan yang terakhir
Kelak kita akan berjumpa lagi.”
Pantun itu diikuti dengan seruan “Cakep!” dari peserta Tanwir, diiringi tepuk tangan meriah yang memenuhi ruangan.
PWM NTT optimistis bahwa momentum ini akan menjadi titik awal transformasi bagi dakwah Muhammadiyah di bumi NTT.
“Ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan baru untuk melangkah bersama menuju visi besar Muhammadiyah,” tutup Mukhsin penuh harapan.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan