PWMU.CO – Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah, bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbudristek RI, menyelenggarakan Diklat Khusus Kepala Sekolah (Diksuspala) untuk para Kepala Sekolah Muhammadiyah dari Aceh hingga Papua.
Region Jawa Timur IV menjadi salah satu wilayah pelaksanaan kegiatan yang berlangsung pada Senin-Kamis (2-5/12/2024) di Hotel Santika Premier Gubeng, Surabaya. Sebanyak 200 Kepala Sekolah Muhammadiyah, mulai jenjang SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/SMK, dari berbagai wilayah seperti Surabaya, Madura Raya, hingga Banyuwangi, mengikuti pelatihan ini.
Diksuspala bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Kepala Sekolah dalam mengelola lembaga pendidikan secara akseleratif. Peserta mendapat berbagai materi dari fasilitator yang merupakan praktisi sekolah unggul. Materi yang disampaikan meliputi ideologi Muhammadiyah, manajemen PPDB, strategi branding sekolah, digitalisasi, hingga penjaminan mutu sekolah.
Di akhir kegiatan, penghargaan diberikan dalam empat kategori: viewer TikTok terbanyak, nilai postest tertinggi, peserta terbaik tiap kelas (A-F), dan peserta terbaik paralel tiap jenjang pendidikan.
Prestasi Membanggakan Kepala SD Muhammadiyah 7 Jagir Surabaya
Achmad Zainuri Arif MPd, Kepala SD Muhammadiyah 7 Jagir Surabaya, berhasil meraih penghargaan sebagai peserta terbaik paralel untuk jenjang SD. Pria yang baru dua tahun menjabat sebagai Kepala Sekolah ini mengungkapkan rasa syukurnya atas prestasi tersebut.
“Syukur Alhamdulillah, Allah memilih saya sebagai peserta terbaik jenjang SD. Saya tidak menyangka karena para peserta lain adalah figur hebat dari berbagai lembaga. Saya hanya berusaha mengikuti pelatihan dengan baik, menyerap ilmu dari fasilitator, serta belajar dari kisah sukses peserta lainnya,” ujarnya.
Dijuluki “Mas Menteri” karena dianggap mirip dengan Mendikbudristek Nadiem Makarim, Achmad menyampaikan bahwa ini adalah penghargaan kedua baginya setelah menjadi peserta terbaik pada Diksuspala batch 2 tahun 2018.
Muhammadiyah School Engineering untuk Akselerasi Sekolah
Achmad Zainuri juga memperkenalkan konsep Muhammadiyah School Engineering (MSE), sebuah gagasan untuk transformasi sekolah Muhammadiyah melalui kolaborasi sistematis antara persyarikatan dan amal usaha.
“Ibarat permainan lato-lato, persyarikatan dan AUM harus bergerak bersamaan, bukan saling menunggu. Dengan intervensi khusus dari persyarikatan, rekayasa sekolah Muhammadiyah yang unggul dapat berlangsung cepat dan efektif,” jelasnya.
Achmad berharap, melalui program ini, sekolah-sekolah Muhammadiyah dapat semakin maju dan memberikan pelayanan pendidikan terbaik.
Komitmen Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada PCM Wonokromo, PP Muhammadiyah, serta guru dan orang tua siswa yang mendukung pencapaian ini. Achmad optimis, dalam 5-10 tahun ke depan, SD Muhammadiyah 7 Jagir Surabaya dapat mencapai target 700 siswa dengan kepercayaan masyarakat yang tinggi.
“Semoga sekolah-sekolah Muhammadiyah terus berkembang, memberikan pendidikan terbaik, dan menjadi amal jariyah yang bermanfaat bagi umat,” tutupnya. (*)
Penulis Habib Amrullah Editor Wildan Nanda Rahmatullah