PWMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krian mengadakan Sinergi Building Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan Aisyiyah dengan tema Maju Bersama Persyarikatan pada Jumat-Sabtu (6-7/12/2024), di Hotel PCP Trawas, Mojokerto. Kegiatan ini menjadi momen penting untuk memperkuat sinergi antar-AUM dan AUA sekaligus menanamkan nilai-nilai ideologi Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK).
Salah satu sesi utama diisi oleh Dr H Taufiqurohman MSi, yang menyampaikan pentingnya delapan etos kerja profesional dalam menjalankan tugas di lingkungan Muhammadiyah.
Delapan Etos Kerja Profesional
- Bekerja adalah Ibadah
Taufiqurohman menekankan bahwa bekerja harus dipandang sebagai bentuk ibadah yang dilakukan dengan cinta dan keseriusan. Niat bekerja harus karena Allah, serta pelaksanaan tugas harus sesuai dengan aturan-Nya. Ia juga menegaskan pentingnya menjaga kewajiban kepada Allah, seperti melaksanakan shalat tepat waktu. - Bekerja adalah Amanah
Amanah berarti menjalankan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran. Taufiqurohman menjelaskan tiga kondisi pengelolaan amal usaha: tidak diurus, diurus tanpa keseriusan, dan diurus dengan serius. Keberhasilan hanya dapat dicapai melalui good heart (sikap), good head (pemikiran), dan good hand (keterampilan). - Bekerja adalah Rahmat
Bekerja harus dilakukan dengan tulus dan penuh rasa syukur. Menurutnya, hidup adalah pilihan, baik dari segi kedudukan, harta, ilmu, maupun tenaga. Semua itu harus diarahkan untuk kebaikan dan kebermanfaatan bagi sesama. - Bekerja adalah Panggilan
Pekerjaan harus dijalankan dengan integritas dan kesungguhan. “Kesuksesan tidak instan, melainkan hasil proses panjang yang disertai kedekatan kepada Allah,” ujar Taufiqurohman. Ia juga menekankan pentingnya memperkuat amalan wajib dan sunnah. - Bekerja adalah Pelayanan
Etos ini mengajarkan bahwa melayani dengan rendah hati adalah budaya yang harus dikembangkan. Pelayanan mencakup hubungan dengan masyarakat (eksternal) dan sesama rekan kerja (internal). “Kunci pelayanan yang baik adalah memberi yang terbaik kepada orang lain,” tegasnya. - Bekerja adalah Aktualisasi
Ia mengingatkan bahwa hidup bukan soal siapa yang terbaik, tetapi siapa yang mampu berbuat baik bagi orang lain. “Yang penting bukan siapa kita, melainkan apa yang telah kita perbuat,” katanya. - Bekerja adalah Seni
Bekerja harus dilandasi kreativitas dan inovasi. Menurutnya, pekerjaan yang dilakukan dengan seni akan menghasilkan sesuatu yang unik dan berkualitas, menjadi ciri khas Amal Usaha Muhammadiyah. - Bekerja adalah Kehormatan
Taufiqurohman menjelaskan bahwa pekerjaan adalah sesuatu yang mulia dan berharga. Ia mendorong AUM dan AUA untuk menciptakan program inovatif, membangun jejaring, dan menunjukkan keunggulan Muhammadiyah.
Perenungan dan Komitmen
Taufiqurohman mengingatkan bahwa Allah lebih memperhatikan proses daripada hasil. “Keberhasilan hanyalah bagian kecil dari usaha, seperti kapur yang dilempar ke papan tulis—yang menempel hanya sedikit,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa ilmu dan harta adalah titipan Allah yang harus dimanfaatkan untuk membantu sesama. “Apa pun yang kita miliki harus digunakan untuk membantu mereka yang membutuhkan,” tutupnya.
Dengan penerapan etos kerja profesional, AUM dan AUA diharapkan terus berkembang, berkontribusi secara signifikan bagi umat, dan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam yang berkemajuan. Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat AIK dalam seluruh aspek pekerjaan. (*)
Penulis Aniwati Editor Wildan Nanda Rahmatullah