PWMU.CO – Pelatihan Instruktur Dasar (PID) Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Tulungagung 2024 resmi berakhir pada Ahad (9/12/2024). Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini mengusung tema Autentifikasi Instruktur: Manifesto Perkaderan Era Disrupsi.
Acara penutupan yang bertempat di Aula Rapat STAI Muhammadiyah Tulungagung dihadiri oleh Ketua Umum PC IMM Tulungagung Muhammad Khoirun Nizam, Master of Training Norlin Zuriatmy, serta Ketua Bidang Perkaderan DPD IMM Jawa Timur, Humanika Dian Nusantara.
Proses Pelatihan yang Intensif
PID tahun ini menjadi momen penting bagi kader IMM Tulungagung dalam membekali diri dengan kompetensi keinstrukturan yang mumpuni.
Dalam proses pelatihannya, peserta diajak untuk memahami konsep dasar kepemimpinan, strategi perkaderan di era digital, serta peran instruktur sebagai garda terdepan dalam mencetak kader yang siap menghadapi tantangan zaman.
“Kami mempersiapkan materi yang relevan dengan kebutuhan zaman, mulai dari analisis sosial hingga strategi komunikasi efektif,” ungkap Norlin Zuriatmy.
Sebagai Master of Training, Norlin menyampaikan bahwa pelatihan ini dirancang untuk mencetak instruktur yang tidak hanya berkompeten secara akademis, tetapi juga adaptif terhadap perubahan era disrupsi.
Autentifikasi Instruktur di Era Disrupsi
Tema Autentifikasi Instruktur: Manifesto Perkaderan Era Disrupsi diangkat sebagai refleksi atas tantangan era saat ini, di mana teknologi dan inovasi terus berkembang pesat.
“Instruktur harus menjadi autentik, mampu menunjukkan karakter dan kepribadian yang mencerminkan nilai-nilai IMM. Ini penting agar proses perkaderan tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi sebuah proses transformatif,” tegas Humanika Dian Nusantara dalam sambutannya.
Humanika menambahkan, seorang instruktur di era disrupsi perlu memiliki tiga pilar utama: wawasan luas, keteladanan sikap, dan kemampuan membangun koneksi emosional dengan kader.
“Ini adalah kunci untuk melahirkan kader-kader yang visioner dan berdedikasi,” katanya.
Pesan Ketua Umum PC IMM Tulungagung
Dalam sambutannya, Ketua Umum PC IMM Tulungagung, Muhammad Khoirun Nizam, menekankan pentingnya peran instruktur dalam perjalanan perkaderan IMM. Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah mengikuti pelatihan ini dengan antusias.
“Pelatihan ini bukan sekadar seremonial, tetapi langkah strategis untuk memperkuat identitas IMM di tengah perubahan global. Kalian adalah agen perubahan yang akan membawa IMM Tulungagung menjadi lebih progresif,” ujar Nizam.
Ia juga mengingatkan para peserta untuk terus memperdalam pemahaman terhadap nilai-nilai Muhammadiyah dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Jadikan pelatihan ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan berkontribusi nyata bagi umat,” tambahnya.
Harapan Pasca-Pelatihan
Kegiatan ini ditutup dengan harapan besar agar peserta PID mampu mengimplementasikan ilmu dan keterampilan yang didapat selama pelatihan. Master of Training Norlin Zuriatmy mengingatkan bahwa menjadi instruktur bukanlah akhir, melainkan awal dari tanggung jawab besar.
“Setiap instruktur harus mampu menjadi pemimpin yang inspiratif, karena keberhasilan perkaderan IMM sangat bergantung pada kualitas instruktur,” pesannya.
Humanika Dian Nusantara pun menguatkan pesan tersebut. “Kami berharap peserta PID ini menjadi pionir dalam gerakan IMM Jawa Timur, khususnya di Tulungagung, dengan inovasi-inovasi yang sesuai dengan tantangan zaman,” tuturnya.
Penutupan dengan Semangat Perubahan
Acara penutupan diakhiri dengan pembacaan doa bersama, disertai simbolisasi pelepasan tanda peserta oleh Ketua Umum PC IMM Tulungagung. Kegiatan ini berlangsung dengan penuh khidmat, mencerminkan semangat kebersamaan yang menjadi ciri khas Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
Dengan berakhirnya PID ini, diharapkan seluruh peserta mampu membawa spirit perubahan dan menjadi instruktur yang autentik, sesuai dengan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh IMM. PC IMM Tulungagung kini menatap masa depan dengan optimisme baru, siap menjawab tantangan perkaderan di era disrupsi.
Penulis Syofatun Nadhifah Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun