PWMU.CO – SMKS Muhammadiyah 1 Genteng (SMK MUHI) menjadi tuan rumah terselenggaranya Gerakan Pelayanan Remaja Sehat Milik Nasyiatul Aisyiyah (PASHMINA) Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Genteng pada Ahad (08/12/2024). Acara bertempat di room meeting SMKS Muhammadiyah 1 Genteng (SMK MUHI) dengan tema “Pendidikan Kesehatan Kulit dan Kelamin”.
Kegiatan ini diikuti oleh 70 peserta yang meliputi ibu-ibu Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Genteng, Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Genteng, Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) pada setiap Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Genteng dan perwakilan Ortom IPM, HW, TS dari SMKS Muhammadiyah 1 Genteng, SMKS Muhammadiyah 2 Genteng, SMA Muhammadiyah 2 Genteng, dan SMA Muhammadiyah 3 Genteng.
Acara diawali dengan pembukaan dengan bacaan basmallah dilanjut membaca surat Al-Fatihah dan sholawat nabi yang dipimpin oleh master of ceremony Zulfa Wardha Azizah SSos, dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Rahmalia SPd. Dilanjut Pembacaan Ikrar Nasyiatul Aisyiyah oleh kader-kader Nasyiatul Aisyiyah Cabang Genteng.
Melanjutkan seruan dari Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Banyuwangi dalam upaya pemberdayaan remaja wanita melalui kegiatan-kegiatan pelatihan yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Yunda Wahyu, Ketua PCNA Genteng, memberi sambutannya, “Gerakan PASHMINA merupakan salah satu program dari Nasyiatul Aisyiyah sebagai bentuk pengembangan diri dan kesehatan remaja, kegiatannya meliputi upaya preventif, edukatif konsultatif, dan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dan penggerak remaja. Ditujukan untuk memberi pemahaman tentang pentingnya kesehatan bagi wanita khususnya kepada remaja. Pada kesempatan kali ini kami mengundang dr Eka Devinta SpKK yang merupakan dokter spesialis kulit dan kelamin”.
Yunda Wahyu juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk dapat berkonsultasi langsung kepada pemateri, “Silahkan berkonsultasi dengan pemateri, InsyaAllah bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang tengah dihadapi tentang kecantikan kulit dan kesehatan kelamin, apabila ingin bertanya tentang kesehatan reproduksi atau seksual tidak mengapa tidak perlu malu-malu karena tujuan kita untuk pendidikan dan ilmu yang bermanfaaat.” – tutupnya.
Tema yang diusung pada kesempatan kali ini sangatlah mengenang sehingga wajib bagi kita untuk bersemangat mengikutinya. Intermezo dari Ketua Majelis Kader Pimpinan Cabang Aisyiyah Bunda Sayem SPd. Beliau memberi pemahaman bahwa pentingnya menjaga kesehatan kulit dan kelamin karena keduanya merupakan aset yang perlu dirawat dan dijaga.
“Kullu nafsin dzaikotul maut setiap yang bernyawa pasti akan mati. Mati adalah keniscayaan namun sehat adalah pilihan. Pada zaman dahulu perkara kewanitaan dan seksual merupakan suatu hal yang tabu di kalangan masyarakat, namun untuk saat ini justru kami harus memberikan pendidikan kewanitaan dan seksual kepada anak didik kami,” pungkasnya
“Jika tidak diberikan wawasan dari dini ditakutkan ketika menginjak usia dewasa, lalu mengalami sesuatu yang tidak diinginkan, dan akhirnya mereka tidak tahu menahu. Dengan pemberian pendidikan dan pelatihan diharapkan kita semua memiliki bekal yang memadai dan bekal yang cukup banyak sebagai seorang ibu dan calon ibu,” lanjut Bunda Sayem.
Ibu adalah Madrosatul Ula (sekolah pertama) bagi anak-anaknya. “Bagaimana ibunya, maka seperti itu pula anaknya, ibu yang akan mewarnai dari karakter anak. Akan menjadi cerminan bagi anaknya,”
“Mari kita betul-betul bersemangat menggali ilmu yang itu memang sangat dibutuhkan demi kelangsungan hidup kita.” tutupnya di akhir sambutan.(*)
Penulis Nabila Ayu Editor Zahrah Khairani Karim