PWMU.CO- MA Muhammadiyah 9 Al Mizan Lamongan melaksanakan Musyawarah Penjaringan calon kepala Madrasah pada hari Rabu, (11/12/2024).
Kegiatan yang berlangsung di aula Masela itu dihadiri oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan.
Turut hadir Badan pembina PA/PP Al Mizan Lamongan dan ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Lamongan.
Acara yang dimulai tepat pukul 08:30 WIB itu diawali dengan kajian Iftitah oleh Badan pembina PA/PP Al Mizan Lamongan KH Drs Supandi.
Dia mengungkapkan rasa senangnya bisa berada dalam majelisnya ahli ilmu, karena kata al-Quran syarat orang diangkat derajatnya oleh Allah itu adalah dengan Iman dan ilmu.
Pak Yai Supandi, sapaan akrabnya juga memberikan pesan dengan memakai istilah Jawa kepada musyawirin dalam memilih pemimpin.
“Pililah pemimpin itu yang pinter (pintar), seger (sehat), bener (jujur), kober (ada waktu), banter (cepat tanggap),” pesannya.
Sementara Ketua majelis Dikdasmen dan PNF PCM Lamongan H Ahmad Luthfi MSi MPdI dalam kata sambutannya beliau menerangkan bahwa dalam al-Qur’an, Allah menyebut “setiap umat akan menemui ajalnya”.
“Kata umat di sini kalau dimaknai secara luas dapat diartikan sebuah daulah (negara), oleh karena itu daulah dalam perjalanan sejarahnya ada yang naik dan ada yang mati.”
“Sedangkan kalau ditarik makna sempitnya dapat diartikan lembaga, lembaga yang tidak dijaga dengan baik maka akan menemui ajalnya pula, oleh karena itu agar lembaga terus bertahan jaga dan jangan berpangku tangan,” jelas Pak Lutfi.
Penjaringan calon kepala Madrasah setelah dimusyawarahkan dengan khidmat, panitia pelaksana akhirnya mendapatkan empat nama calon Kepala Madrasah, ke empat nama tersebut akan direkomendasikan ke Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur untuk diproses lebih lanjut.
Musyawarah pun tiba pada penghujung acara, pada momen itu pembawa acara menutupnya dengan dua buah pantun yang berkesan,
“Buah delima buah nangka, itulah nama buah-buah, siapapun yang terpilih menjadi nahkoda Masela, musyawirin siap membantu bentangkan layar ke tengah samudra. “
“Burung nuri terbangnya tinggi, burung pipit terbangnya rendah, cukup sekian dari kami, mari kita tutup acara ini dengan bacaan hamdalah,” tutupnya.
Penulis Ahmad Rusdi Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan