PWMU.CO – Peringati Hari Bela Negara (HBN) ke-76, Wakil Ketua PDM Sidoarjo, Imam Mahfudzi sampaikan tiga pesan penting. Peringatan tersebut dinilai kurang dikenal oleh masyarakat umum, Kamis, (19/12/2024).
HBN diperingati untuk mengenang Deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang berlangsung pada 19 Desember 1948 di Sumatera Barat. Presiden RI menetapkan HBN melalui Keputusan Presiden Nomor 28 Tahun 2006. Landasan hukum bela negara tercantum dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 30 ayat (1), yang mewajibkan setiap warga negara ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Dalam peringatan HBN kali ini, Imam Mahfudzi menekankan tiga hal penting. Pertama, generasi muda, khususnya Gen Z, perlu diingatkan akan perjuangan para pendiri bangsa.
“Anak-anak muda diharapkan menjadi pemeran utama dalam usaha bela negara saat ini dan di masa depan,” ujar dosen Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya itu.
Hari Bela Negara
Kedua, ia menyoroti pentingnya pemahaman bahwa bela negara tidak hanya terbatas pada bidang militer. Menurut konsep Astra Gatra Ketahanan Nasional, ancaman yang dihadapi bangsa meliputi berbagai bidang, seperti kewilayahan, sumber daya manusia, sumber daya alam, ideologi, politik, ekonomi, dan sosial-budaya.
Sebagai contoh, program “Makan Siang Bergizi” yang diadakan Muhammadiyah Jawa Timur dalam rangka Milad Muhammadiyah ke-112 menunjukkan kontribusi nyata dalam peningkatan gizi masyarakat sebagai bagian dari bela negara. “Rata-rata IQ orang Indonesia yang tercatat 78,49 menurut World Population Review 2024 adalah persoalan serius yang harus ditanggulangi,” jelasnya.
Ketiga, upaya bela negara harus diiringi keteladanan dan aksi nyata dari para pemimpin nasional. Imam Mahfudzi mengingatkan, kasus korupsi dan konflik politik justru melemahkan bangsa. “Kohesivitas sosial hanya dapat terwujud jika elite negeri menjadi agen utama bela negara, bukan agen kepentingan kelompok tertentu,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa masyarakat juga harus bersikap kritis terhadap isu-isu yang melemahkan negara, seperti korupsi, nepotisme, dan pengaruh asing. “Ketahanan bangsa hanya akan tercapai jika seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi masyarakat, bersatu dalam tujuan yang sama,” ujarnya.
Imam Mahfudzi menutup dengan ajakan, “Mari bersatu bela negara. Salam Bela Negara! Salam Indonesia Maju!”
Penulis Sumardani Editor Amanat Solikah