PWMU.CO – Masjid Al Muttaqien, di bawah naungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan Surabaya semula hanya memiliki halaman selebar dua meter dan panjang tujuh meter. Jika dilihat dari jalan raya, masjid ini lebih mirip lorong. Namun, Masjid yang terletak di samping SPBU Mbah Ratu Morokrembangan-Surabaya ini kini tengah berbenah menuju Syiar yang lebih besar, Masjid yang berfokus pada kemashlahatan ummat.
Masjid Al Muttaqien yang berdiri tahun 1972 ini menjadi saksi perjalanan spiritual dan intelektual tokoh-tokoh Muhammadiyah. Diantaranya, Taufiqullah Ahmady yang pernah menjabat sebagai Ketua umum Pimpinan Daerah Kabupaten Gresik. Zawawi yang merupakan kakak kandung ustadz Taufiqullah dan juga guru Ahmady yang merupakan ayah kedua tokoh tersebut. Serta beberapa tokoh Muhammadiyah baik di Surabaya maupun di Gresik yang memiliki keterikatan batin dengan masjid ini.
Meskipun awal mula berdirinya masjid ini penuh dengan pertentangan karena berada di wilayah yang masyarakatnya tidak sefaham dengan Muhammadiyah, masjid ini menjadi tempat bersejarah yang penting bagi sebagaian jama’ahnya. Beberapa jama’ah menjadikan masjid ini sebagai tempat singgah dan mengajarkan ilmunya kepada masyarakat sekitar.
Namun, karena letak masjid yang berada di perkampungan penduduk dan hanya memiliki sebuah lorong selebar 2 meter untuk akses masuk. Maka jamaah sangat sulit untuk parkir kendaraannya, sehingga merasa tidak nyaman saat sholat berjama’ah.
Dengan tekat kuat takmir masjid yang digawangi oleh M. Yusuf, M. Ikhwan Harum, dan M Arif’an berupaya menggalang dana demi menambah ruang parkir terwujud. Usaha mereka tak sia-sia, akhirnya lahan yang berada persis di sebelah halaman masjid terbeli. Dana sebesar lebih dari 1,5 Miliar Rupiah berhasil dikumpulkan. Pembangunan lahan parkir dikebut, sehingga pada Ramadhan tahun 1445 Hijriyah jamaah bisa menggunakan fasilitas masjid dengan lebih nyaman.