PWMU.CO – Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ishlah yang beralamat di Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur sedang menuju proses mu’adalah di perguruan tinggi luar negeri, lebih tepatnya di Universitas Islam Madinah.
Hal ini dengan adanya kegiatan visitasi yang dilakukan oleh rombongan yang dipimpin oleh Syekh Fahd Al-Muhanna dosen Universitas Islam Madinah Saudi Arabia di Ponpes Al-Ishlah Sendangagung, Rabu (18/12/2024).
Mu’adalah adalah status bisa diterima (diakui) di perguruan tinggi luar negeri seperti; Universitas Islam Madinah atau Al Azhar Kairo atau lainnya.
Hal ini diungkap oleh Agus Susilo Lc, alumnus Al-Azhar Mesir yang kini mengajar mata pelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah Al-Ishlah dan masuk Tim Mu’adalah di Ponpes Al-Ishlah Sendangagung.
“Muatan pelajaran di mu’adalah yaitu pelajaran dalam kategori kepondokan sama dengan Pondok Modern Darussalam (Gontor), yang mana berbasis pelajaran bahasa Arab. Diantaranya : Nahwu Wadih, Sharaf, Bahasa Arab, Hadits, Mahfudzat, dan lainnya,” terang menantu Kiai Dawam Saleh, pengasuh Ponpes Al-Ishlah ini.
Sementara itu, Tim Mu’adalah Ponpes Al-Ishlah lainnya, Muhammad Iqbal Abdul Ghofar Lc, menuturkan, “Tim Mu’adalah terdiri dari asatidz (para guru) Al-Ishlah dan alumni Timur Tengah, termasuk alumni Al-Ishlah yang pernah kuliah di Madinah meskipun saat ini tidak aktif di Al-Ishlah.”
“Untuk suksesnya proses muadalah tim menyiapkan berbagai dokumen resmi terkait pondok, meliputi profil pondok, legalitas pondok, profil pengasuh, kurikulum, data guru, data siswa, video profil, semuanya harus berbahasa arab, dokumen resmi seperti ijazah guru harus diterjemahkan oleh penterjemah tersumpah,” imbuh pria asli Mejero Sendangagung ini.
“Semuanya kita kerjakan dengan susah payah sampai harus sering begadang, apalagi momennya berbarengan dengan persiapan ujian semester, sangat menguras energi dan pikiran,” kesannya.
“Harapannya kalau pondok berhasil mendapatkan pengakuan oleh Universitas Islam Madinah dan kualitasnya dianggap setara dengan sekolah-sekolah di Arab Saudi, maka ke depannya peluang santri Al-Ishlah untuk melanjutkan ke Madinah dan Arab Saudi semakin terbuka lebar,” pungkasnya. (*)
Penulis Gondo Waloyo Editor Wildan Nanda Rahmatullah