PWMU.CO – Kajian At-Taqwa Setail membahas 3 syarat untuk mendapatkan rahmat Allah Swt, Sabtu (21/12/2024).
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Taufiqur Rohman MPdI saat mengisi pengajian rutin yang bertempat di Masjid At-Taqwa Setail, Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur.
Pengajian yang dilaksanakan setelah shalat Maghrib berjamaah itu diikuti oleh jamaah Masjid At-Taqwa dan warga Muhammadiyah Ranting Setail.
Di awal pengajian, Ketua MPID Banyuwangi itu mengajak jamaah untuk bersyukur kepada Allah atas limpahan rahmat-Nya sehingga dapat menikmati kehidupan ini. Salah satunya dapat bertemu di pengajian ini.
“Semoga kita termasuk orang yang selalu mendapatkan rahmat Allah, sehingga dimasukkan ke dalam surga-Nya kelak,” ujarnya.
Dia pun membacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah RA yang menyatakan bahwa seseorang dapat masuk surga karena rahmat Allah.
Menurutnya, kata rahmat memiliki arti kasih sayang. Namun jika merujuk beberapa ayat dalam al-Quran, kata rahmat memiliki beragam arti.
Di suatu kaum atau komunitas yang diturunkan nabi oleh Allah, maka nabi itu pun adalah rahmat. Pertolongan Allah juga diartikan sebagai rahmat. Rezeki yang diberikan kepada manusia adalah rahmat.
Kesehatan juga merupakan rahmat. Bahkan rahmat yang besar itulah ketika seseorang dimasukkan ke dalam surga. Namun untuk mendapatkan rahmat Allah itu ternyata tidak mudah. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang muslim.
Untuk lebih detailnya, Taufiqur Rohman yang juga Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Genteng itu membacakan ayat al-Quran dalam Surat al-Baqarah 218.
Di ayat tersebut setidaknya menjelaskan 3 syarat yang diberikan Allah kepada manusia jika dirinya ingin mendapatkan rahmat-Nya.
Syarat pertama, orang itu benar-benar beriman kepada Allah. Hati, ucapan, dan tindakannya mencerminkan bahwa dirinya beriman kepada Allah.
Kedua, orang-orang yang mau berhijrah. Tidak bermakna pindah tempat saja. Dia mau meninggalkan yang buruk dan menggantinya dengan kebaikan.
“Dan syarat yang ketiga adalah orang yang mau jihad atau berjuang di jalan Allah. Baik berjuang dengan ilmu, finansial, dan fisiknya,” jelasnya. Pengajian yang berlangsung 45 menit itu berlangsung dengan khidmat. Diakhiri dengan bacaan hamdalah.(*)
Penulis Ghulam Taufiq Editor Zahrah Khairani Karim