PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 5 Karanggeneng Lamongan mengadakan silaturahmi komite, guru, murid, dan walinya dengan sangat menyenangkan bahkan dicurahi rahmat, Sabtu (21/12/2024).
Sebabnya ratusan peserta silaturahmi disambut among tamu. Mereka diberi ucapan salam dan dijabat tangannya. Tujuannya agar mendapatkan puluhan kebaikan dan ampunan.
Lalu among tamu mempersilakan peserta mengisi daftar hadir. Kemudian peserta diberi sekotak makanan dan minuman yang halal, suci, tidak berbahaya serta tidak menjijikkan.
Berikutnya peserta diantar ke ruangan, dan disilakan duduk di kursi. Peserta pun makan minum dengan duduk dan menggunakan tangan kanan. Lantaran makan minum dengan berdiri, apalagi menggunakan tangan kiri dilarang oleh Nabi SAW.
Sesudah itu, bu Dewi Noviyatin memandu acara hiburan. Diantaranya Tari Soleram, Musikalisasi Puisi, dan Semaphore Dance. Harapannya orang yang tertimpa musibah terhibur. Karena seorang mukmin yang menghibur saudaranya yang tertimpa musibah, Allah memakaikan pakaian kemuliaan.
Berikutnya, satu siswa memimpin acara inti dengan ucapan basmalah. Siswa lainnya membaca al-Quran sambil duduk menghadap kiblat. Hadirin mendengarkan, tak ada senda gurauan.
Setelah itu siswi menyanyi lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah. Hadirin berdiri dan ikut bernyanyi. Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Karanggeneng merasa senang. Ia mengapresiasi pengisi acara.
Kepala SMP Muhammadiyah 5 Karanggeneng, Ummi Hanik SKom, menanggapi sekaligus menguatkan dengan menayangkan profil sekolah melalui audio visual.
SMP yang berdiri sejak 1968 ini melahirkan bupati Lamongan Yes. Bupati pun mengendorsemen supaya bersekolah di SMP Mulia yang mandiri, unggul, berprestasi, dan berakhlakul karimah.
Kepala sekolah juga memberikan hadiah kepada pemenang voli, futsal, dan vlog konten kreator. Selain itu murid terbaik 1, 2, dan 3 diberi piala. Wali murid ikut mendampinginya.
Selanjutnya, wali kelas membagikan rapor kepada wali murid. Guru bahasa Inggris membaca doa pelebur dosa majelis, “Maha Suci Engkau, ya Allah, dengan segala pujian-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu,” ujarnya.
Akhirnya peserta shalat dhuhur berjamaah di Masjid. Setelah itu makan siang prasmanan. Menunya kepala manyung, rajungan, asem-asem balungan, kerang, cumi, gurami, dan ayam goreng.
Minumannya terdiri dari es jeruk dan es teh. Seorang guru berdoa, “Ya Allah! Berkahilah apa yang Engkau berikan kepada orang yang menghidangkan makanan, ampunilah mereka dan rahmatilah mereka,”.(*)
Penulis Mushlihin Editor Zahrah Khairani Karim