PWMU.CO – Tahfidz Class Program atau TCP SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik ikuti Ikhtibar Tahfidz. Ujian ini diselenggarakan oleh Lembaga Tajdid Center Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik yang bertempat di Masjid At-Tanwir Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik pada Sabtu (21/12/2024).
TCP merupakan program unggulan Berlian School sebagai representasi sekolah Tahfidz. Program ini telah diimplementasikan selama tiga tahun pelajaran yang dimulai sejak 2022.
Dari total 124 peserta pada sesi 1, Berlian School mendelegasikan 46 peserta yang terdiri dari 25 siswa kelas 2 TCP dan 21 siswa kelas 3 TCP. Ikhtibar ini menjadi tahun pertama bagi 2 TCP dan kali kedua bagi 3 TCP. Siswa 2 TCP mengikuti ujian Juz 30, sedang 3 TCP diuji hafalannya pada Juz 29.
Alissa Githa Arifin, siswi 2 TCP mengaku tidak grogi. Ia mengaku ini bukan yang pertama baginya.
“Tidak grogi, kemarin-kemarin sudah pernah tapi di sekolah,” ungkapnya.
Di sela-sela menunggu antrian, ia mengulang hafalan bersama sahabatnya Nabila Ghaisani Azzahra yang juga merupakan siswa 2 TCP.
Dengan gaya polosnya, Zahra Salsabila Fikria menceritakan kalau ia tidak merasa takut dan percaya diri karena dapat berlindung kepada Allah.
“Aku nggak takut, kan bisa berlindung,” jawabnya sambil tersenyum.
Persiapan Ikhtibar Tahfidz
Saat diwawancarai, Nazla panggilan akrab Nazla Rusda Irdina Azzahra memberikan tips persiapan mengikuti ikhtibar.
“Banyak istighfar, berdoa dan murojaah,” ungkap siswa kelas 2 TCP itu.
Lain halnya dengan Alkana Yasmin Kamilia, siswa kelas 3 TCP. Ia mengaku deg-degan.
“Khawatir ada yang lupa di tengah hafalan. Tapi biasanya aku membaca istighfar supaya nggak deg-degan,” ucapnya.
Alkana panggilan akrabnya mengaku rutin melakukan murojaah sepulang sekolah. Ia juga memberikan semangat untuk adik-adiknya kelas 2 TCP agar terus semangat murojaah.
Selama menunggu giliran, siswa-siswi saling menyimak satu sama lain. Ada pula yang ditemani bundanya, seperti halnya Nadira. Siswi kelas 2 TCP itu didampingi bundanya untuk mengulang hafalan sembari menunggu giliran.
Tidak hanya siswa, orangtua pun turut siaga dalam memberikan dukungan kepada putra-putrinya selama proses Ikhtibar. Seperti yang disampaikan Siska, ibunda Ara panggilan akrab Nadira.
“Perasaan saya campur aduk. Ikut deg-degan, makanya sebelum hari H ini sudah saya murojaah ekstra,” ungkapnya. (*)
Penulis Fatma Hajar Islamiyah Editor Amanat Solikah