PWMU.CO – Menikmati hidangan Sego Muduk atau nasi kuning Khas Sendangagung Paciran Lamongan ini memiliki sensasi khas. Selain itu jugaa mampu menghadirkan nuansa nostalgia yang melekat bagi keluarga besar H Dirjam dalam kegiatan reuni keluarga Bani H Dirjam yang dihelat di Sumuragung, Sumberejo, Bojonegoro, Jawa Timur, Ahad (29/12/2024).
Sego Muduk adalah nasi kuning yang dimasak dengan santan dengan rempah-rempah lengkap dan aroma serai dan daun jeruk purut yang mampu menggugah selera bagi siapapun yang mengenal Sego Muduk. Apalagi ditambah toping sambal irisan cabe, bawang merah, dan putih dengan lauk pindang atau cumi-cumi. Tentu membuat penikmat Sego Muduk ini makin lahab menyantap makanan yang biasa di masak saat hajatan ini.
Gondo Waloyo (kontributor PWMU.CO) yang turut hadir dalam reuni keluarga ini dengan sengaja menyuguhkan Sego Muduk langsung dari Sendangagung, bersama istrinya. Ayah 3 anak ini memasak Sego Muduk 4 Kg beras dan di bawahnya menuju lokasi reuni (di rumah Leny Marlena Murtaji Sumberjo) dengan waktu tempuh perjalanan 2 jam.
Sesampainya di depan rumah yang berdampingan mushalla itu para tamu yang sudah hadir lebih dulu menyambutnya dengan semangat karena Sego Muduk yang ditunggu sudah datang dan siap dinikmati.
Nostalgia dengan Sego Muduk
Taslimun, saudara ragil yang datang dari Cibubur Jakarta Timur merasa senang dengan hadirnya Sego Muduk dan aneka jajanan bernuansa nostalgia.
“Bisa kumpul sedulur begini sudah menjadi anugerah terindah dari Allah apalagi ada banyak suguhan yang tidak ada di Jakarta, ini luar biasa semoga barakah dan rizki Bani H Dirjam makin bertambah,” tutur ustadz kelahiran 1977 ini.
Sementara itu, Leny Marlena, tuan rumah acara ini tak mampu membendung rasa haru akan hadirnya adik-adik ibunya (almarhumah Nikasih), dengan sedikit gupuh menyiapkan tempat dan hidangan yang bisa disajikan.
“Matursuwun rawuhe paman dan bulek di rumah Sumberjo ini. Nggak ada apa-apa yang bisa disuguhkan, semoga acara ini makin merekatkan hubungan keluarga Bani Dirjam, meskipun keluarga ini sudah menyebar di berbagai tempat, Jakarta, Yogyakarta, Rembang, Bojonegoro, Lamongan dan Malang,” ucap alumnus MA Al-Ishlah Sendangagung tahun 1993 ini.
Jam 16.00 WIB, acara reuni ini diakhiri dengan ziarah ke makam almarhumah Nikasih (wafat 2008) dan anaknya yang kedua almarhum Andi Hakim Misbahuddin (wafat 2021) yang berjarak tidak jauh, hanya 200 meter dari tempat acara reuni. (*)
Penulis Gondo Waloyo Editor Amanat Solikah