PWMU.CO – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kandangrejo menggelar kajian rutin di Masjid Nurul Hidayah, Desa Kandangrejo, Kecamatan Kedungpring, pada Kamis (2/1/2025). Kajian ini menghadirkan Ustadz Muhamad Mandom SSy SPdI, yang juga merupakan Mudir Pondok Pesantren Al-Muhajir Muhammadiyah Kedungpring.
Makna Kajian Rutin
Dalam pembukaan acara, Ketua PRM Kandangrejo, Ustadz Agus Supriyadi SPdI, menekankan pentingnya kajian rutin sebagai fondasi bagi warga Muhammadiyah dalam memperkuat gerakan dakwah. Ia menjelaskan bahwa dari kajian rutin ini lahir berbagai aspek kehidupan, seperti keagamaan, pendidikan, dan sosial. Tradisi kajian di tingkat ranting, menurutnya, menjadi kunci bagi perkembangan Muhammadiyah, mulai dari tingkat ranting hingga cabang, daerah, bahkan wilayah.
“Kajian rutin di tingkat ranting Muhammadiyah harus menjadi tradisi. Kami berharap kegiatan ini dapat dijalankan secara istiqamah,” ujar Ustadz Agus.
Materi Kajian: Membela Nabi Muhammad Saw
Dalam kajian ini, Ustadz Muhamad Mandom menjelaskan mengapa umat Islam harus membela Nabi Muhammad Saw, meskipun Allah telah memberikan jaminan perlindungan kepada Nabi. “Nabi Muhammad tidak memiliki tujuan selain menyampaikan fakta dan memperbaiki kondisi masyarakat yang saat itu hidup dalam kejahiliahan. Allah telah memberikan status luar biasa kepada Nabi Muhammad yang lahir di tengah masyarakat mereka sendiri,” jelasnya.
Ustadz Mandom juga mengulas sejarah model pernikahan di masa jahiliah yang telah dihapuskan setelah Nabi Muhammad diutus. Menurutnya, ada empat model pernikahan yang disebutkan oleh Aisyah ra.:
- Seorang laki-laki menikahi perempuan dengan meminta izin kepada ayahnya.
- Suami mengizinkan istrinya berhubungan intim dengan orang lain untuk tujuan hamil.
- Sembilan atau sepuluh laki-laki menikahi seorang perempuan, dan suami dari anak yang lahir dipilih dari salah satu di antara mereka.
- Hubungan antara laki-laki dan perempuan nakal yang tinggal di rumah-rumah tertentu yang ditandai dengan bendera.
Setelah Nabi Muhammad diutus, semua bentuk pernikahan jahiliah ini dihapuskan, kecuali model pernikahan yang umum dilakukan saat ini. “Bahkan ketika seseorang bekerja untuk mencari nafkah hingga meninggal, hal itu dihitung sebagai ibadah oleh Allah,” tambahnya.
Alasan Membela Nabi Muhammad Saw
Ustadz Mandom memberikan dua alasan utama mengapa umat Islam harus membela Nabi Muhammad Saw:
- Kesempurnaan Keimanan: Keimanan seorang Muslim tidak akan sempurna kecuali ia mencintai Nabi Muhammad Saw di atas segalanya.
- Kebahagiaan Mukmin: Kebahagiaan seorang mukmin terletak pada perjuangan dan pembelaannya terhadap Nabi Muhammad Saw.
“Hidup Nabi Muhammad membawa rahmat dan kasih sayang kepada seluruh alam, baik jin maupun manusia. Bukti rahmat Nabi Muhammad adalah datangnya hidayah yang memberikan petunjuk kepada manusia tentang tujuan hidup mereka,” ujar Ustadz Mandom.
Ia menambahkan bahwa bahkan kepada orang-orang munafik, kehidupan Nabi Muhammad tetap membawa rahmat. Contohnya, Nabi tidak membunuh orang munafik, meskipun mereka bersyahadat dengan niat yang tidak tulus.
Penutup
Melalui kajian ini, Ustadz Mandom berpesan agar umat Islam senantiasa menjaga keimanan, istiqamah dalam membela Nabi Muhammad Saw, dan terus mempelajari kehidupan Nabi untuk meneladani sifat-sifat mulianya.
Semoga Allah Swt memberikan keistiqamahan keimanan kepada kita semua. (*)
Penulis Dwiky Andreansyach Editor Wildan Nanda Rahmatullah