PWMU.CO – SD Muhammadiyah 18 Surabaya atau yang dikenal sebagai Sekolah Plus, kembali menunjukkan prestasinya yang gemilang dengan meraih predikat Sekolah Unggul Madya dari Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah serta Pendidikan Non Formal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Penghargaan yang diserahkan oleh Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah, Didik Suhardi PhD pada Selasa (26/11/2024) lalu ini merupakan bentuk pengakuan atas konsistensi sekolah dalam mencapai prestasi akademik maupun non-akademik di tingkat nasional.
Sebagai upaya mempertahankan dan meningkatkan capaian tersebut, SD Muhammadiyah 18 Surabaya menggelar Upgrading Guru dan Karyawan pada Jumat-Sabtu (3-4/1/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pendidik dalam menghadapi perkembangan teknologi dan tantangan pendidikan modern.
Acara ini dihadiri oleh Ketua dan Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Mulyorejo, Majelis Dikdasmen PCM Mulyorejo, serta Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Mulyorejo.
Pada hari pertama, Narasumber yang dihadirkan yakni Trainer pendidikan al-Quran, Imam Syafi’i SS MP yang menyampaikan materi tentang terkait metode pembelajaran al-Quran.
Sementara pada hari kedua, Narasumber yang dihadirkan yakni Wakil Rektor Universitas Negeri Surabaya, Dr Martadi MSn dan Ketua Forum Guru Muhammadiyah Jawa Timur, Isa Iskandar.
Materi pertama disampaikan oleh Dr Martadi dengan tema “Pendidikan ke Depan: Guru vs Robot” yang menyoroti transformasi pendidikan di era digital. Dalam paparannya, Ia menegaskan bahwa guru memiliki peran penting sebagai fasilitator, motivator, dan inspirator yang tidak dapat digantikan oleh teknologi.
Selain itu, menurutnya, guru juga memiliki peran penting dalam membangun relasi emosional, memotivasi siswa, serta membentuk karakter yang tidak dapat dihadirkan oleh teknologi, meskipun saat ini, teknologi seperti kecerdasan buatan semakin mendominasi berbagai aspek kehidupan.
“Dasar pendidikan adalah kasih sayang dan hal inilah yang menjadi kekuatan utama guru di zaman modern,” tegasnya.
Selanjutnya, materi kedua disampaikan oleh Isa Iskandar, yang membahas pengelolaan al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) sebagai inti pembelajaran berbasis deep learning. Pendekatan ini menjadi salah satu keunggulan dari SD Muhammadiyah 18 Surabaya.
Ia mengajak para guru untuk terus berinovasi dan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan metode pembelajaran modern berbasis teknologi.
Wakil Kepala SD Muhammadiyah 18 Surabaya, Ach Barizi dengan optimis menyampaikan bahwa program upgrading ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah, sekaligus memperkuat visi mencetak generasi unggul yang berkarakter Islami dan siap menghadapi tantangan abad ke-21.
Melalui semangat inovasi dan komitmen yang tinggi, SD Muhammadiyah 18 Surabaya semakin menegaskan posisinya sebagai sekolah unggulan yang adaptif terhadap perubahan zaman. (*)
Penulis El Barry Editor Ni’matul Faizah