PWMU.CO – Menjadi orang tua sukses dapat dimulai dengan memperbaiki niat. Hal ini disampaikan oleh Direktur Muhammadiyah Boarding School (MBS) Jombang, Abdul Qodir dalam kegiatan Parenting yang digelar oleh MBS Jombang pada Minggu (5/1/2025).
Ia juga mengatakan bahwa niat yang benar merupakan fondasi utama, karena menjadi orang tua adalah tanggung jawab besar yang memerlukan kesiapan mental dan emosional. Tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik anak, menjadi orang tua sukses juga harus mampu memenuhi kebutuhan psikologis anak agar dapat tumbuh menjadi pribadi yang bahagia, mandiri, dan berkarakter.
Abdul Qodir kemudian mengutip sabda Rasulullah SAW, bahwa sejujurnya amal itu tergantung pada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan,” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Maka dari itu, memperbaiki niat menjadi langkah penting untuk memastikan setiap tindakan yang kita lakukan bernilai ibadah. Niat yang tulus dan terarah adalah kunci keberhasilan dalam mengasuh anak,” ujarnya.
Selain itu, menurutnya, orang tua perlu memahami bahwa menjadi orang tua adalah perjalanan panjang yang membutuhkan kesabaran, komitmen, dan cinta tanpa syarat. Maka dari itu, niat yang baik akan membantu mereka menghadapi berbagai tantangan yang ada.
“Niat dapat dimulai dengan menetapkan tujuan yang jelas, seperti membentuk anak yang disiplin, kreatif, atau memiliki kepekaan sosial. Menentukan tujuan ini penting agar orang tua memiliki pedoman dalam setiap tindakan yang diambil. Selain itu, penting juga bagi orang tua untuk menyelaraskan niat tersebut dengan pasangan. Kerja sama yang harmonis antara kedua orang tua juga akan menciptakan lingkungan yang baik bagi perkembangan anak,” tuturnya.
Ia juga menegaskan bahwa niat bukanlah hal yang instan, melainkan proses yang terus-menerus. Dengan niat yang benar, orang tua tidak hanya akan menjadi panutan bagi anak, tetapi juga berperan dalam menciptakan hubungan yang hangat dan bermakna dalam keluarga.
“Seperti di era digital saat ini, tantangan yang dihadapi orang tua semakin kompleks. Anak-anak lebih banyak terpapar teknologi dan media sosial, sehingga mereka memerlukan bimbingan khusus dari orang tua agar dapat menggunakan teknologi dengan bijak,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Direktur MBS Jombang, Fathur menyampaikan bahwa orang tua harus menjadi teladan dalam memanfaatkan teknologi secara positif.
“Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tuanya. Jika orang tuanya mampu mengatur waktunya, maka anak-anak juga akan belajar melakukan hal yang sama. Dalam hal ini, sekolah juga memiliki peran penting dalam mendukung orang tua melalui program parenting untuk membekali wali murid dengan pengetahuan pola asuh yang efektif.
Sementara itu, Kepala MBS Jombang, Imam Fauzi Rohman SPd menyatakan bahwa kerja sama antara sekolah dan orang tua sangat dibutuhkan.
“Kami percaya bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama. Dengan melibatkan orang tua dalam proses belajar, anak-anak dapat berkembang secara optimal,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa tantangan ekonomi juga mempengaruhi pola asuh. Banyak orang tua yang harus membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Maka dari itu, diperlukan manajemen waktu yang baik agar orang tua tetap bisa memberikan perhatian penuh kepada anak-anak mereka.
Dengan memahami tantangan dan tanggung jawab ini, diharapkan para wali murid dapat terus mengembangkan keterampilan mereka dalam mengasuh anak. Dengan begitu, nantinya tidak hanya terbentuk generasi yang cerdas secara intelektual, tetapi juga yang matang secara emosional. (*)
Penulis Furqon Editor Ni’matul Faizah