PWMU.CO – Sekitar 390 siswa SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (SMAMDA) tertawa riang saat menyimak paparan Umi Dayati MPd, psikolog dari Universitas Negeri Malang (UNM). Pasalnya paparan yang disampaikan pada acara SMAMDA Sharing and Enlightenment Day 2017 mengundang gelak tawa siswa. Acara ini digelar di Gedung Wanita Jl. Kalibokor, Sabtu (28/10/2017).
Dia menjelaskan tiga hal yang tidak boleh dilakukan orangtua terhadap anak apalagi pada saat memilih jurusan. Tiga hal itu, pertama, jangan pernah membanding-bandingkan anak. Anak mempunyai kecerdasan sendiri-sendiri. Bisa jadi saat pelajaran biologi dia tidak bisa mendapat nilai maksimal tetapi saat bemain basket sangat jago.
”Masmu dulu kalau mau ujian gini, selalu belajar tekun. Tetapi kamu belajar sambil dengarkan musik,” kata Umi memberi contoh membandingkan anak. Orangtua tidak menyadari bahwa anak mempunyai kecerdasan lebih dalam bermusik.
Baca juga: Dua Siswa SMAMDA Juarai Presenter Berita di Unesa Kedua, jangan suka marah. ”Anak paling tidak suka dimarah-marahi,” kata Umi lagi. Pernyataannya itu langsung disambut serempak dengan kata yaaa…. oleh siswa-siswi Smamda. Orangtua sering marah-marah kalau nilainya di mapel tertentu jelek. Padahal anak sudah berusaha keras. Secara psikis anak- anak yang dimarahi terus akan stres. Sering kali orangtua memaksakan kehendak kepada anak dan marah-marah kalau tidak dituruti. Apalagi pada saat pemilihan jurusan untuk sekolah lanjutan.
Ketiga, anak-anak juga tidak suka disuruh-suruh belajar. Kadang orangtua tidak melihat situasi pada saat menyuruh anak.
Selain menjelaskan tiga hal di atas, psikolog yang juga dosen UM itu menjelaskan orang tua harus memahami minat dan bakat putri-putrinya. Tidaklah rugi membuang ratusan ribu untuk mengikutkan anak psikotes sehingga bisa membantu menemukan bakat anak sehingga tidak akan terjadi ortu memaksa kehendak anak untuk memilih jurusan yang diinginkan orangtua.
Memotivasi anak perlu dilakukan orangtua kepada anaknya ketika menyuruh belajar adalah dengan mengatakan, “Unair menunggumu, Nak, atau ITB menantimu.” Kata-kata pembangkit semangat yang lebih baik dari kalimat, ”Ayo belajar! Ujian sudah dekat!”
Kepala Smamda, Astajab SPd MM, mengatakan, acara yang ini setiap tahun diadakan sebagai rangkaian acara Education Fair. Tahun ini bertema Right Education to Brighten Up Your Future. Kegiatan Edufair atau pameran pendidikan akan diselenggarakan pada tanggal 1-2 November 2017.
”Selain mendatangkan psikolog, kami juga mendatang Bapak Drs Slamet Kusnady MSi, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan dan Bapak Drs Agus Yuliawan S, Kabag Perencanaan Akademik dan Kerjasama Universitas Brawijaya,” katanya.
Harapannya, sambung dia, siswa-siswi mengetahui strategi pemilihan jurusan dengan begitu tidak salah memilih dan bisa diterima di jalur SNMPTN undangan. Astajab, juga menambahkan tujuan talkshow ini mengajak orang tua bersinergi dengan sekolah untuk memilihkan studi lanjutan yang tepat. Selain itu memberikan wawasan orangtua dan anak terkait pemilihan jurusan melalui minat dan bakat, strategi pemilihan jurusan sehingga tidak ada lagi anak yang terpaksa memilih jurusan karena paksaan orang tua, apalagi salah dalam memilih jurusan.
“Setiap anak mempunyai karakter yang unik, ditambah lagi dengan perbedaan 9 kecerdasan yang dimiliki berbeda juga. Kita sebagai orang tua harus memahami hal tersebut, mengarahkan, memotivasi anak sehingga menjadi pribadi sukses di masa depan,” imbuhnya. (puspitorini)