PWMU.CO – Diawal Pembelajaran semester Genap tahun ajaran 2024-2025, Madrasah Aliyah Refah Islami (MA Refah Islami) menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan Santri (LDKS) Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) pada hari Senin, (6/01/2025). Kegiatan tersebut bertempat di Masjid Refah Islami Sukorejo Gresik.
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh santri ini mengusung tema Membangun Soliditas dan Militansi Pengurus OSIM MA Refah Islami.
Dengan menghadirkan Motivator Ferry Yudi Antonis Saputro, Founder dan Owner Motivation and Spiritual Building (MUST-B) dari surabaya. Kegiatan yang dikemas dengan gaya interaktif, Deep Learning dan Enjoy Full Learning ini berlangsung gayeng dan penuh makna.
Dalam kesempatan tersebut Ustad Ferry Yudi panggilan akrabnya mengawali materi dengan mengajak merenung para peserta LDKS dari sebuah ayat di dalam al Quran yakni surat Ali Imron ayat ke-110 yang berbunyi;
كُنۡتُمۡ خَيۡرَ اُمَّةٍ اُخۡرِجَتۡ لِلنَّاسِ تَاۡمُرُوۡنَ بِالۡمَعۡرُوۡفِ وَتَنۡهَوۡنَ عَنِ الۡمُنۡكَرِ وَتُؤۡمِنُوۡنَ بِاللّٰهِؕ وَلَوۡ اٰمَنَ اَهۡلُ الۡكِتٰبِ لَڪَانَ خَيۡرًا لَّهُمۡؕ مِنۡهُمُ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ وَاَكۡثَرُهُمُ الۡفٰسِقُوۡنَ
“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.”
Soliditas dan Militansi
Lebih Lanjut pria yang memiliki nama lengkap Ferry Yudi Antonis Saputro yang juga ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Muhammadiyah Surabaya memaparkan lebih dalam materi mengenai karakteristik pemimpin yang ideal.
“Seorang pemimpin harus memiliki lima hal pokok: akal, agama, akhlak, rasa malu, dan amal sholeh. Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya berorganisasi, dengan menyatakan bahwa menjadi bagian dari organisasi adalah proses dipaksa hingga terbiasa. Santri Pondok Pesantren Refah Islami harus menjadi orang yang menjemput peluang, bukan menunggu peluang. Dan peluang besar itu ada di dalam organisasi,” tambahnya.
Tidak hanya materi yang mendalam, kegiatan ini juga diselingi dengan ice breaking yang membuat suasana semakin hidup dan menarik. Peserta terlihat sangat antusias, menghidupkan suasana pelatihan dengan semangat yang tinggi.
Dengan adanya LDKS ini, diharapkan para santri, khususnya pengurus OSIM, semakin solid dan memiliki loyalitas tinggi dalam menjalankan tugasnya.
Semoga semangat kepemimpinan ini terus berkembang dan membawa kemajuan bagi MA Refah Islami ke depannya. Kegiatan ini sebelumnya dibuka oleh Mudir Pondok Pesantren Refah Islami KH Farid Dhofir Lc MSi yang mengingatkan pentingnya peran seorang pemimpin sebagai teladan dan komando dalam setiap kegiatan.
“Pemimpin harus mampu memberikan contoh dan menjadi pengarah bagi orang lain,” tegas beliau. (*)
Penulis Ali Shodiqin Editor Amanat Solikah