PWMU.CO – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Lamongan menyelenggarakan Workshop Insklusi Bagi Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Majelis PAUD DASMEN dan Kepala PAUD Aisyiyah se-Kabupaten Lamongan pada Minggu (12/01/2025), yang bertempat di Masjid Asy-Syifa Lamongan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ayahanda Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), pak Piet; ibunda Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), bu Diana; ibunda Ketua Majelis PAUD DASMEN, Bu Dea; ketua Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Kabupaten Lamongan, bu Ani Muftiroh; serta seluruh Ketua PCA PAUD DASMEN, dan Kepala PAUD Aisyiyah se-Kabupaten Lamongan.
Dengan pemateri yang sangat luar biasa yaitu dari Dinas Pendidikan, bapak Suwaji MPd, dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur, ibu Rachmi MPd.
Dalam acara ini, bunda Hj. Mardleyah MPd diberikan kesempatan untuk memberikan Pengajian Iftitah. Dengan wajah yang semringah menandakan semangat beliau dalam keikutsertaannya untuk menggembirakan para undangan, dan peserta di acara itu.
Koordinator Bidang PAUD DASMEN PDA Lamongan dan Pengawas TK Kecamatan Maduran itu yang akrab dipanggil bu Dea, menuturkan harapannya agar insklusi ini meskipun kecil, tetapi jangan diabaikan, harus kita laksanakan.
Dan di dalam berjuang itu pasti ada tantangan dan hambatan, ada hal-hal yang terkadang membuat kita merasa tidak mampu. Untuk itu sebagai seorang muslim kita harus menghadapinya secara islami, di antaranya:
- Bersabar, sabar, dan sabar. Jangan seperti orang-orang kebanyakan. Aku wes gak sabar, sabar ono watese (aku udah gak sabar, sabar ada batasnya), aslinya sabar itu tidak ada batasannya. Itu yang harus kita tanamkan pada diri kita.
- Kita harus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, dengan cara memantapkan diri kita untuk selalu beribadah dengan sebaik-baiknya.
- Jangan banyak mengeluh, jangan putus asa. Pegang dada kita dan baca istighfar sebanyak-banyaknya.
- Bersedekah. Sisihkan sebagian gaji kita, jangan sampai ditunda-tunda, nanti habis gajinya baru ingat.
- Ber-husnudzon, berpikir positif, dan yang baik-baik saja.
Harapan beliau di akhir tausiyahnya, yaitu tidak mencampur adukkan kebaikan dengan keburukan. Apa yang kita kerjakan kebaikan, itu saja. Niatan yang tidak bagus jangan kita masukkan ke dalam pikiran kita.(*)
Penulis Elis Nurhayati Editor Zahrah Khairani Karim