PWMU.CO – Edu Trip Forum Silaturahmi Kepala Sekolah (Foskam) SD/MI Muhammadiyah Kabupaten Sidoarjo memasuki hari ketiga dengan kunjungan ke Masohhatudden School, Bangkok, pada Kamis (16/1/2025).
Pukul 08.20 waktu setempat, peserta edu trip check-out dari Hotel Baan Thai Boutique yang berlokasi di 36/1-2 Jalan Ramkhamhaeng, Hua Mak, Bangkapi, Bangkok. Hotel ini dipilih karena telah bersertifikat halal dan berlokasi strategis, hanya 1,8 km dari Stadion Thailand.
Rombongan tiba di Masohhatudden School pukul 09.00. Sambutan hangat diberikan oleh santri dan pimpinan pesantren, yang mengenakan pakaian khas pesantren: gamis putih, sarung, dan songkok. Suasana ini mengingatkan pada pesantren-pesantren di Indonesia.
Acara diawali dengan pemutaran profil sekolah dan tayangan berita tentang kegiatan Masohhatudden School di kanal TV Thailand. Pertemuan berlangsung di ruang yang dihiasi pajangan kitab-kitab klasik. Sambil menikmati hidangan kue dan minuman, para tamu menyimak informasi yang disampaikan dalam bahasa Melayu mengenai pesantren tersebut.
Tepat pukul 09.30, acara resmi dimulai dengan sambutan dari Umar Khamdan Bin Zainul Abidin, generasi keempat pemilik pesantren. Dalam sambutannya yang disampaikan dalam bahasa Thai, ia mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas kunjungan tamu muslim.
“Meski kami minoritas, saya bangga dapat mendirikan pesantren ini tanpa hambatan dari pemerintah. Saya berharap lulusan kami kelak dapat berkontribusi dalam menyebarkan ajaran Islam,” ujarnya, mengenakan gamis dan sorban putih.
Sambutan kedua disampaikan Ketua Foskam, Nanang Rouful Akbar MPd. Ia memperkenalkan rombongan yang terdiri dari para kepala sekolah Muhammadiyah Kabupaten Sidoarjo, yang memiliki total siswa mencapai 8.000 orang.
“Tujuan kunjungan ini adalah untuk menjalin silaturahim dengan saudara muslim kami,” ucapnya sambil mengutip Surat Al-Hujurat ayat 13 sebagai penguat.
Nanang juga menambahkan harapannya agar kunjungan ini membawa inspirasi tentang budaya, sistem pendidikan, dan pengelolaan pesantren, serta menghasilkan dokumen kerja sama (Agreement of Partnership/AOP).
Sambutan ketiga disampaikan oleh Muhammad Kohar SSos MSi, dari Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sidoarjo. Ia menjelaskan perkembangan pendidikan berbasis pesantren di Indonesia.
“Tahun 2023, jumlah pondok pesantren Muhammadiyah mencapai 300, dan pada 2024 meningkat menjadi 444. Pendidikan pesantren sangat relevan dengan tantangan zaman, karena selain memberikan ilmu, juga menekankan pembentukan karakter,” jelasnya. Kohar juga menekankan pentingnya perpaduan ilmu umum dan agama, seperti yang diajarkan oleh KH Ahmad Dahlan.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab dan penandatanganan dokumen AOP oleh para kepala sekolah sebagai wujud kerja sama antara kedua pihak. (*)
Penulis Sonah Editor Wildan Nanda Rahmatullah