PWMU.CO – Suasana pasar perumahan Pondok Permata Suci (PPS), Gresik yang biasanya ramai, pada hari Jumat (17/1/2025) semakin ramai dengan kehadiran para pembeli kecil, yaitu murid-murid dari TK Aisyiyah 40 PPS Gresik.
Pagi itu, sejumlah 66 anak dari kelompok A4, A5, dan A6 berangkat pada pukul 07.30 WIB dengan berjalan kaki menuju pasar PPS yang berjarak sekitar 150 meter dari sekolah. Mereka didampingi oleh 6 guru untuk belajar dan mengenal kegiatan jual beli yang ada di pasar.
Setelah bel masuk berbunyi, murid A4, A5, dan A6 segera masuk ke kelas masing-masing untuk mempersiapkan diri berangkat ke pasar PPS.
Sepanjang perjalanan menuju pasar, mereka saling bercerita tentang rencana barang-barang yang akan mereka beli.
“Aku mau beli salak sepuluh ribu ya, Bu Guru,” kata Ammar Chaddrick Primade, siswa kelas A4, sambil menunjukkan catatan belanja beserta uang dan tas belanja yang dibawakan orang tuanya dari rumah.
Setibanya di pasar, mereka langsung membeli barang-barang sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
“Alhamdulillah, Bu Guru, murid-muridnya pintar-pintar belanja. Masih kecil, tapi sudah paham cara berbelanja, jadi saya bisa langsung melayani apa yang mereka butuhkan,” ujar Siswanto, seorang penjual sayuran di Pasar PPS, ketika dagangannya diserbu oleh anak-anak yang sedang berbelanja.
Sementara itu, Guru Kelompok A5, Lailatul Maghfiroh SPd menyampaikan bahwa ia merasa sangat senang bisa mendampingi anak-anak berkunjung ke Pasar PPS sesuai dengan tema minggu ini, yaitu “Pasar.”
“Ini akan menjadi pengalaman yang seru dan menyenangkan bagi mereka. Selain itu, pengalaman ini juga dapat memberikan banyak pembelajaran,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bu Lala, sapaan akrab Lailatul Maghfiroh, berharap kunjungan ke pasar ini menjadi pengalaman yang berkesan bagi anak-anak dan diharapkan mereka dapat belajar mengenai berbagai jenis makanan, proses jual beli, serta pentingnya menghargai orang lain.
Kegiatan belanja diakhiri dengan kembali ke sekolah. Setibanya di sekolah, guru meminta mereka untuk menceritakan pengalamannya saat berbelanja di pasar.
Anak-anak pun antusias dan saling berebut untuk berbagi cerita tentang pengalamannya selama di pasar.
“Alhamdulillah hari ini anak-anak sangat senang karena ini adalah pengalaman mereka berbelanja sendiri di pasar tanpa didampingi oleh orang tuanya,” pungkasnya.
Penulis Ayu Mira Editor Ni’matul Faizah