PWMU.CO – Majelis Pustaka, Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya mengadakan Ngopi Bareng (Ngobar) Jilid 3 Klikmu.co pada Sabtu (18/1/2025), dengan tema “Jurnalistik Konstruktif di Era Disruptif.” Acara dimulai tepat pukul 10.10 WIB dengan Miftahul Muslim, Sekretaris MPID PDM Kota Surabaya, bertugas sebagai moderator. Dia membuka acara dengan membacakan curriculum vitae narasumber pertama, yakni Ketua MPID PWM Jawa Timur, Dr Aribowo MS.
Moderator menyebutkan karya-karya tulis Dr. Aribowo, yang membuat 81 peserta acara terheran-heran dan terpukau. Di tengah kesibukannya, Dr. Aribowo, yang saat ini menjabat sebagai Ketua MPID PWM Jawa Timur, dikenal pandai memanfaatkan waktu. Dia memulai paparannya dengan memberikan motivasi dan apresiasi kepada para kontributor Klikmu.co yang hadir.
“Penulis berita itu harus berani, jangan takut salah. Penyajian informasi dengan format 5W+1H akan menjadikan tulisan Anda sebuah berita,” ujar Dr. Aribowo.
Ia menegaskan bahwa kekuatan informasi yang memenuhi unsur 5W+1H dapat menyajikan berita yang memenuhi harapan pembaca. Dr. Aribowo juga memotivasi para kontributor untuk memanfaatkan potensi dunia digital.
“Tidak ada yang tidak mungkin di dunia digital. Anda semua bisa menulis apa saja yang Anda inginkan, apalagi Anda sudah punya rumah, yakni Klikmu.co,” tegasnya sambil mengenakan kaos dari panitia, yang menjadikan gayanya semakin nyentrik.
Menurut Dr. Aribowo, bahasa provokatif yang menarik pembaca, penggunaan angle foto yang sesuai, serta peningkatan kompetensi jurnalistik menjadi kunci kesuksesan media, baik online maupun offline. “Namun, jurnalistik harus beretika. Etika itu sangat penting. Tanpa etika, jurnalistik bisa menghancurkan dunia,” tegasnya.
Dalam sesi tanya jawab, Jatim MA, Kepala SD Muhammadiyah 29 Surabaya, memanfaatkan kesempatan untuk bertanya tentang isu Palestina dan kasus korupsi. “Saat ini, Palestina menjadi sorotan jurnalistik dari berbagai sudut pandang. Bagaimana kita menyikapinya? Dan bagaimana pandangan Anda tentang kasus korupsi, seperti kasus yang viral sekarang?” tanyanya.
Dr. Aribowo menjelaskan kondisi terkini Palestina serta potensi eksplorasi jurnalistik terkait isu tersebut. Mengenai korupsi, ia dengan tegas menyatakan, “Korupsi merusak peradaban!”
Mengakhiri paparannya, Dr. Aribowo kembali menekankan pentingnya etika jurnalistik. Peserta Ngopi Bareng merasa takjub dengan pemaparannya. Diskusi berlangsung semakin seru karena banyak peserta yang mengajukan pertanyaan, sementara Dr. Aribowo memberikan jawaban berdasarkan pengalaman praktisnya. Dia juga menutup dengan seruan semangat agar jurnalistik dapat terus mensyiarkan dakwah Muhammadiyah. (*)
Penulis Ahmad Mahmudi Editor Wildan Nanda Rahmatullah