PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 1 Babat, Lamongan kembali bersiap menggelar agenda tahunan yang selalu dinantikan, Gebyar Muhiba. Kompetisi bergengsi yang telah berlangsung sejak akhir tahun 90-an ini tetap eksis hingga sekarang, meski sempat beberapa kali berganti nama. Pada tahun 2025 ini, acara tersebut dijadwalkan berlangsung selama dua hari, yaitu pada 13 dan 15 Februari.
Beragam Lomba Bergengsi
Gebyar Muhiba tahun ini menghadirkan beberapa lomba menarik yang dirancang untuk mengasah keterampilan dan kreativitas peserta, di antaranya:
Soedirman Scout Challenge (SSC) untuk tingkat Jawa Timur, lomba ketrampilan kepanduan tingkat Jawa Timur yang meliputi Parade PBB, Semaphore Dance, dan Pioneering.
Sedangkan tingkat Karesidenan Bojonegoro ada lomba:
- Atletik, mencakup lomba lari 100 meter, lari 3000 meter, dan tolak peluru untuk putra/putri.
- Olimpiade Akademik, seperti Olimpiade MIPA, Olimpiade IPS, Tahfidz, dan Story Telling.
Persiapan Matang untuk Sukses Acara
Meski pelaksanaannya masih tiga pekan lagi, berbagai persiapan telah dilakukan. Salah satu yang paling mencolok adalah pengecatan ulang halaman sekolah yang dilaksanakan pada Ahad (19/1/2025).
“Pengecatan selain untuk menyongsong Gebyar Muhiba, juga untuk memotivasi para siswa agar lebih semangat saat berlatih voli, badminton, basket, dan futsal. Dengan garis lapangan yang jelas, mereka bisa bermain tanpa khawatir keliru lihat” ungkap Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan Prasarana, Isa Anshory.
Bangunan Pioneering, Simbol Ketrampilan Kepanduan
Di sisi lain, sebuah bangunan pioneering megah telah berdiri di halaman sekolah. Bangunan ini merupakan karya adik-adik Dewan Amaliyah dan Dewan Kerabat Qobilah Soedirman yang sudah lebih dari seminggu bekerja keras untuk menyelesaikannya.
“Bangunan pioneering ini rencananya akan memasuki tahap finishing pekan depan. Dengan selesainya pengecatan halaman sekolah, pelaksanaan lomba Parade PBB dan Semaphore Dance yang menggunakan lapangan bola voli akan menjadi lebih mudah peserta SSC dalam mengeksplorasi koreografinya,” ujar Ramanda Aminulloh Fatkhur Roziqi, pelatih Qobilah Soedirman.
Kebersamaan dalam Lembur
Ketua Dewan Amaliyah, Farris Naufal El Falahi, juga berbagi cerita tentang perjuangan timnya. “Hampir setiap dua hari sekali, teman-teman kami lembur dari selesai sekolah hingga pukul lima sore. Ini bukan hanya soal menyelesaikan pioneering, tapi juga kami manfaatkan sebagai momen untuk menguatkan kekompakan tim,” tuturnya.
Gebyar Muhiba 2025 diharapkan menjadi ajang pengembangan bakat dan semangat kompetisi sehat bagi peserta dari berbagai daerah. Dengan persiapan yang matang, acara ini dipastikan akan berlangsung sukses dan meriah. (*)
Penulis Pradana Mahardika Editor Wildan Nanda Rahmatullah