PWMU.CO – Muhadhoroh Keliling Siswa SD Mutu Kagumi (Roling Sigma) yang keempat kali ini berbeda dari biasanya, karena narasumber pada Sabtu (18/01/2025) ini berasal dari Sudan yang bernama Ahmed Abusail Mukhtar Musa.
Tepat pukul 06.30 WIB, semua siswa murojaah dengan tertib dibimbing oleh guru Tahfidh SD Mutu Kagumi, ustadz Habib, dan dilanjut dengan shalat dhuha. Selepas sholat dhuha, memasuki acara inti yang terdiri dari, pembukaan, sambutan, tampilan, acara inti, dan penutup.
Dalam sambutannya, Kepala SD Mutu Kagumi, Liza Rahmawati menyampaikan kegiatan Roling ini bertujuan untuk mengenalkan masjid-masjid di wilayah Balongpanggang, agar anak-anak menjadi generasi yang mencintai masjid dan melatih mereka untuk public speaking.
Hal ini dikarenakan seluruh petugas dari Rolling Sigma ini adalah dari siswa. Tak hanya itu, Liza juga mendoakan agar anak-anak menjadi anak yang sukses diberkahi dunia dan akhiratnya.
Pada sesi acara inti, Ahmed mengenalkan dirinya berusia 27 tahun, lahir di Kota Nylah Sudan, anak kedua dari dua bersaudara. Selain mengenalkan diri, Ahmed juga menceritakan kebudayaan di Sudan.
Makanan khas saat Idul Fitri di Sudan adalah Asidah, makanan ini terbuat dari tepung yang dimasak sampai airnya habis hingga menjadi semacam jelly.
Ahmed juga mempraktikkan cara berjabat tangan dengan orang Sudan saat Idul Fitri yang berbeda dengan orang Indonesia, yaitu harus menepuk bahu dulu sebelum berjabat tangan.
Semua siswa sangat antusias mendengarkan cerita ragam kebudayaan dari Ahmed. Saat sesi tanya jawab berlangsung, siswi kelas 5, Nadiva Adrea Taurin dengan semangat mengacungkan tangan untuk bertanya.
“Mr Ahmed, apakah semua orang di Sudan kulitnya berwarna gelap?,” tuturnya. “Di Sudan ada yang kulitnya berwarna gelap, ada yang berwarna putih. Tetapi mayoritas penduduk Sudan berkulit gelap, karena cuaca di sana lebih panas dari pada di Indonesia,” jawab Ahmed.
Tak hanya Nadiva, Hayfa Nabila Raharja kelas 3 juga dengan semangat mengajukan pertanyaan. “Mr Ahmed, makanan dan minuman apa yang di sukai Mr Ahmed ketika di Indonesia?,” tanyanya.
“Kalau makanan, suka ayam goreng dan bakso, sedangkan minuman suka es teh, di Indonesia banyak sekali makanan yang enak-enak,” ungkap Ahmed.
Terakhir, Ahmed memberikan motivasi kepada anak-anak agar mereka tetap rajin belajar, sehingga kelak bisa mendapat beasiswa seperti Ahmed yang mendapat beasiswa di Indonesia itu.(*)
Penulis Rika Fitria Wati Editor Zahrah Khairani Karim