PWMU.CO – Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Amirsyah Tambunan memberikan apresiasi atas penegasan kembali Visi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, Prof Dr Abdul Mu’ti, MEd. Yakni, pendidikan bermutu untuk semua yang merupakan amanat UUD 1945 bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Juga amanat UU Sisdiknas No 20 tahun 2023 yang menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu.
Hal ini disampaikan dalam kunjungan silaturahim keduanya sebagai tindak lanjut silaturrahmi sebelumnya (03/11/2024).
Dialog yang bertempat di Aula Buya Hamka pada Senin (20/01/2025), Sekjen MUI memimpin langsung dengan menampilkan Mendikdasmen sebagai pembicara utama dengan tema: “Pendidikan Bermutu untuk Semua“.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua Umum MUI KH Marsudi Syuhud mengungkapkan bahwa saat menjadi Sekjen PBNU dan Mendikdasmen Abdul Mu’ti sebagai Sekum PP Muhammadiyah, beliau telah menjalin hubungan akrab dan saling mendukung untuk memajukan ormas terbesar NU – Muhammadiyah. Karena itu KH Marsudi Syuhud berharap kunjungan ke MUI menegaskan komitmen Mendiknas untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Menurut KH Marsudi Syuhud, kunjungan Mendikdasmen RI merupakan bagian dari upaya silaturahim lintas ormas ’87 yang berhimpun di MUI, khususnya organisasi masyarakat (ormas) yang memiliki lembaga pendidikan terbesar di Indonesia seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Jam’iyatul Washliyah, Persatuan Islam (Persis), dan lain lain.
Terlihat hadir beberapa tokoh, antara lain Ketua Umum Gerakan Usaha Pembaharuan Pendidikan Indonesia (GUPPI) Fasli Djalal yang juga mantan Wamen Mendikbud, Pengurus Besar Al-Washilyah Ridwan Tanjung. Juga Wakil Ketua wantim yang juga mantan Wakil Menteri Agama RI Dr Zainut Tauhid Sa’adi, MSi yang dalam sambutan penutupnya mengatakan bahwa MUI berkomitmen mendukung visi Mendikdasmen guna mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.
Lebih lanjut Mendikdasmen yang akrab dengan sapaan Mas Mu’ti itu memaparkan dalam dialog tentang pentingnya visi “pendidikan bermutu untuk semua“. Menurut beliau, hingga kini pendidikan belum merata pada semua daerah. Terutama daerah yang berada pada kawasan 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Abdul Mu’ti mengatakan, peningkatan mutu pendidikan di Indonesia merupakan upaya yang membutuhkan langkah strategis, yaitu; pertama, penguatan karakter anak didik melalui keteladanan para pemimpin, guru, orang tua. Kedua, penerapan 7 kebiasaan Anak Indonesia Hebat untuk Membangun Generasi Sehat, Cerdas, dan Berkarakter.
Ketiga, memperkuat pendekatan kurikulum pendidikan dengan memperkuat peran guru Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolah. Ini menjadi masalah mendesak seiring semakin kompleksnya permasalahan psikologis pada siswa. Pada dasarnya guru sebagai konselor karena otomatis melekat dalam Undang-undang Guru dan Dosen. Untuk memperkuat fungsinya, guru tidak sekadar mengajar, tapi juga membimbing. Maka dari itu peran guru sebagai pembimbing itu akan kita coba maksimalkan. Tentunya nanti akan ada pelatihan konseling untuk para guru, sehingga selain sebagai pendidik yang mengajar di kelas masing-masing, di bidang studi masing-masing juga punya ketrampilan untuk konseling. Dan keempat, dalam aspek regulasi memberikan muatan penting dalam perubahan UU Guru dan Dosen, Pesantren dan UU sisdiknas.
Karena itu, Mendikdasmen pun berharap mendapatkan dukungan MUI pada keempat hal tersebut, sehingga langkah pendidikan Indonesia kedepan dapat mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.
Penulis Jiaul Haq, Editor Notonegoro