PWMU.CO – Sekolah Akhlaq SMP Muhammadiyah 9 Surabaya menghadirkan permainan edukatif “Battle Arena”. Battle Arena merupakan permainan edukasi pemahaman pengetahuan umum yang dikolaborasikan antara aplikasi Quizizz dan permainan tradisional layaknya permainan yang lagi trend yaitu Squid Game. Permainan edukatif ini dirilis oleh Tim Kreatif SMP Muhammadiyah 9 Surabaya yang terdiri dari M. Farid Syahrizal, M. Rifqi Abdillah, Kallista Queena, M. Ichsan Al Farisi dan Firly Aryanti, Jumat (24/10/2025).
Battle Arena dibuat sebagai upaya pencegahan terhadap fenomena yang lagi marak yaitu berburu “Koin Jagat”, yang merupakan fitur Treasur Hunt oleh aplikasi medsos “Jagat”. Fenomena ini mirip dengan game “Pokemon Go” yang viral beberapa waktu lalu, terutama dikalangan remaja. Yang mana fenomena ini harus disikapi dengan bijak agar tidak terjadi kekacauan di Masyarakat.
Salah seorang Tim Kreatif, Moh. Rifqi Abdillah mengajak Masyarakat terutama para remaja untuk bijak dalam menghadapi fenomena koin jagat supaya tidak terkena dampak negatif fenomena ini.
“Seiring berkembanganya teknologi dikalangan remaja, harus disikapi dengan baik, kami meluncurkan permainan ini sebagai salah satu Solusi untuk para remaja, agar tidak terpengaruh fenomena Koin Jagat, dan bisa lebih focus dalam belajar,” jelas Rifqi.
Battle Arena
Tim kreatif lainnya, Moh. Farid Syahrizal menambahkan, Battle Arena menawarkan kombinasi antara sentuhan teknologi sebagai wujud mengikuti perkembangan zaman dan permainan tradisional yang menguji pengetahuan, fisik dan mental para pemainnya, sehingga para peserta akan merasa tertantang untuk menyelesaikan misi dari game ini.
Permainan edukatif ini terdiri atas beberapa level, yaitu Tes pengetahuan berbasis online aplikasi Quizizz, Permainan Lampu Merah Lampu Hijau (mengadopsi konsep dari Squid Game), Permainan Negoisasi Tim, Permainan Rebut kunci kekompakan dan Permainan Plot Twist.
Media permainan edukatif ini diharapkan dapat menjadi solusi bijak dalam menghadapi fenomena Koin Jagat. Selain itu juga dapat menjadi inventaris media pembelajaran di komunitas-komunitas dan sekolah-sekolah. (*)
Penulis Moh. Rifqi Abdillah Editor Amanat Solikah