Oleh Raflyn Zakyaa Zahra – Mahasiswa UM Surabaya
PWMU.CO – Teknologi digital telah merubah wajah pendidikan secara drastis. Dahulu proses belajar-mengajar dominan dengan metode tradisional dengan kekuatan ceramah dari guru/pendidik dan membaca buku teks. Kini dengan E-Learning telah menjadi pilar utama dalam transformasi pendidikan. Segala kemudahan yang ditawarkan, E-Learning menjadi tidak hanya sekadar trend, melainkan juga sebagai kebutuhan yang tak terelakkan pada era digital saat ini.
Salah satu contoh nyata adalah penerapan E-Learning di sekolah. Jika dahulu akses terhadap materi pembelajaran berkualitas seringkali terbatas. Namun dengan adanya platform E-Learning, saat ini siswa dapat mengakses ribuan materi pembelajaran secara daring. Guru juga dapat memanfaatkan berbagai fitur untuk kegiatan pembelajaran, seperti: video pembelajaran, kuis interaktif, dan forum diskusi untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Sekedar untuk pengetahuan, E-Learning adalah proses pembelajaran melalui perangkat elektronik. Melalui perangkat tersebut, memungkinkan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran, berinteraksi dengan instruktur dan sesama peserta didik secara fleksibel, kapan pun dan di mana pun.
Tentunya proses ini melibatkan berbagai teknologi seperti komputer, internet, dan perangkat mobile. Materi pembelajaran tersaji dalam berbagai bentuk — baik berupa teks, suara atau audio, suara dan gambar atau video, atau simulasi interaktif yang menarik.
Tantangan penerapan E-Learning di dunia pendidikan
Penerapan E-Learning ini memberikan dampak positif bagi para guru dan siswa. Pada saat terjadi pandemi COVID-19 yang mengakibatkan semua kegiatan belajar mengajar dalam kelas berhenti. Tapi pada sisi lain guru dan siswa harus tetap bisa melanjutkan kegiatan belajar dan mengajar secara daring atau online. Sistem daring atau online inilah yang kemudian terkenal sebagai sistem E-Learning agar interaksi antara guru dan siswa tidak terputus.
Tidak hanya saat terjadi wabah Covid, siswa yang sedang sakit atau ketinggalan pelajaran dapat mengakses E-Learning agar tidak tertinggal dari sisi materi pembelajaran. Selain itu, E-Learning lain itu juga mempermudahkan para guru juga untuk membuat konten pembelajaran sehingga ketika ada siswa yang tertinggal bisa mengakses E-Learning.
Meskipun tidak sedikit manfaat yang diperoleh dari E-Learning, penerapan teknologi dalam pendidikan juga menghadapi beberapa tantangan. Antara lain tantangan yang ada yaitu: tidak semua daerah memiliki akses internet yang memadai, sehingga perlu adanya upaya untuk mengatasi kesenjangan digital. Guru juga tidak semuanya memiliki keterampilan digital yang memadai.
Karena itu, sangatlah perlu untuk merencanakan program pelatihan guru agar dapat meningkatkan kompetensi digitalnya. Tak terpungkiri bahwa pengadaan perangkat keras dan software yang memadai membutuhkan biaya yang cukup besar. Maka untuk mengatasi tantangan tersebut adalah, pemerintah, sekolah, dan masyarakat perlu bekerja sama. Pemerintah dapat menyediakan infrastruktur teknologi yang memadai, sedangkan sekolah dapat mengoptimalkan penggunaan anggaran yang ada. Selain itu, perlu adanya pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan teknologi dan pelatihan bagi guru secara berkelanjutan.
Masa Depan E-Learning
Beberapa negara telah berhasil menerapkan E-Learning dalam skala besar. Negara Estonia telah mengintegrasikan teknologi informasi dalam seluruh sistem pendidikannya sejak awal tahun 2000-an. Hasilnya, kualitas pendidikan di Estonia terus meningkat dan siswa Estonia pun secara konsisten mampu meraih prestasi tinggi dalam berbagai kompetisi internasional.
Masa depan E-Learning terlihat sangat cerah. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, kita dapat mengharapkan munculnya inovasi-inovasi baru yang akan semakin menyempurnakan proses pembelajaran online.
Untuk mewujudkan potensi penuh dari E-Learning, diperlukan kolaborasi yang erat antara pemerintah, sekolah, guru, peserta didik, dan pengembang teknologi. Pemerintah perlu menyediakan infrastruktur teknologi yang memadai. Sekolah perlu mengalokasikan anggaran yang cukup untuk pengembangan E-Learning, guru perlu diberikan pelatihan yang memadai, dan peserta didik perlu didorong untuk aktif belajar secara mandiri.
E-Learning telah mengubah lanskap pendidikan secara mendasar. Dengan kemampuannya untuk memberikan akses pembelajaran yang lebih luas dan fleksibel, E-Learning telah membuka peluang baru bagi siswa untuk belajar secara mandiri dan sesuai dengan ritme mereka masing-masing.
Namun, untuk mencapai potensi penuhnya itu E-Learning memerlukan dukungan yang kuat dari semua pihak terkait. Pemerintah perlu memastikan ketersediaan infrastruktur teknologi yang memadai. Sekolah perlu mengalokasikan anggaran yang cukup untuk pengembangan E-Learning. Guru juga perlu mendapatkan pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi digital mereka. Dengan kolaborasi yang erat, E-Learning dapat menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Juga untuk mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan di era digital.
editor Notonegoro