PWMU.CO – Prof Dr Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, atau Din Syamsuddin, hadir dalam peringatan Isra Mikraj di SD Muhammadiyah 4 Pucang (SD Mudipat), Surabaya, Senin (27/1/2025). Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2015 ini menyoroti pentingnya pembentukan generasi Rabbani dalam menghadapi tantangan era digital.
SD Mudipat, Sekolah Unggulan Muhammadiyah
Din Syamsuddin memuji perkembangan SD Muhammadiyah 4 Pucang sebagai salah satu sekolah unggulan Muhammadiyah yang telah mencetak banyak prestasi.
“Alhamdulillah, SD Muhammadiyah 4 Pucang terus berkembang dan menjadi kawah candradimuka dalam mencetak generasi Rabbani. Saya mengajak para orang tua di Surabaya untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sini,” ujarnya.
Ia juga mendorong para orang tua untuk melanjutkan pendidikan anak-anak mereka ke pesantren, termasuk Pesantren Modern Internasional Dea Malela yang didirikannya di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
“Pesantren ini telah berdiri selama sembilan tahun dan mampu menampung hingga 1.000 santri. Dea Malela dirancang untuk mencetak generasi muda yang unggul dalam nilai-nilai keimanan dan kecerdasan,” tambahnya.
Pentingnya Pendidikan di Era Digital
Di tengah era digital, Din Syamsuddin menegaskan bahwa teknologi harus dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif.
“Teknologi adalah alat, bukan tujuan. Kita harus cerdas dalam memanfaatkannya, seperti menggunakan gadget dan media sosial untuk hal yang bermanfaat,” jelasnya.
Ia mengingatkan dampak negatif dari penggunaan gadget yang berlebihan pada generasi muda akibat kurangnya pengawasan dari orang tua dan sekolah.
“Pilihlah sekolah yang memprioritaskan pendidikan karakter, seperti SD Muhammadiyah 4 Pucang, dan pastikan orang tua turut mendampingi anak di rumah,” tambahnya.
Kolaborasi antara Sekolah dan Keluarga
Din Syamsuddin menekankan bahwa pendidikan utama dimulai dari keluarga.
“Rumah adalah tempat persemaian pertama. Orang tua tidak boleh menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pendidikan kepada sekolah,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang, Edy Susanto, menjelaskan bahwa sekolahnya fokus membangun generasi Rabbani dengan memperkuat pendidikan agama sebagai fondasi utama, diikuti oleh penguasaan ilmu pengetahuan untuk menghadapi tantangan zaman.
“Kami juga membekali para orang tua melalui program parenting agar mereka memahami pentingnya kedekatan dengan anak, terutama di era digital. Selain itu, kami mengajarkan siswa memanfaatkan teknologi sebagai sarana belajar,” ungkap Edy.
Kolaborasi dengan Pesantren Dea Malela
SD Muhammadiyah 4 Pucang juga menjalin kerja sama dengan Pesantren Dea Malela sebagai pilihan pendidikan lanjutan bagi para lulusan.
“Kami siap memfasilitasi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke Pesantren Dea Malela. Ini adalah bagian dari upaya mendukung pembentukan generasi Rabbani,” ujar Edy.
Melalui kolaborasi antara sekolah, pesantren, dan keluarga, Din Syamsuddin optimis generasi muda dapat tumbuh menjadi insan Rabbani yang siap menghadapi era digital.
“Dengan pendidikan karakter yang kuat, penggunaan teknologi yang bijak, dan dukungan penuh dari orang tua, Indonesia memiliki peluang besar mencetak generasi berakhlak mulia yang mampu bersaing di tingkat global,” tutupnya. (*)
Penulis Wildan Nanda Rahmatullah Editor Azrohal Hasan