PWMU.CO – Dalam aliran pemikiran Muhammadiyah terkesan cenderung berada pada pihak kanan. Tapi Prof Yunahar Ilyas memunculkan sebutan lain yaitu ahlussunnah was salafiyyah bagi Muhammadiyah.
Hal itu disampaikan Dr Mahsun Jayadi MA, Wakil Rektor 3 UMSurabaya dalam Tadarus Peradaban yang diadakan oleh PPAIK (Pusat Pengembangan Al Islam dan Kemuhammadiyahan), Rabu (1/11/2017
“Kita menyadari Muhammadiyah adalah pluralitas atau keberagaman (pemikiran) itu sendiri. Namun, sebagai organisasi Muhammadiyah juga punya pakem yang tidak bisa ditawar bagi siapapun yang ada didalamnya,” jelas Mahsun di hadapan para mahasiswa dan dosen yang hadir dalam forum diskusi. Namun, sambung dia, tak terelakkan pula muncul pemikiran kiri yang turut mewarnai khazanah pemikiran dalam tubuh Muhammadiyah.
Mahsun mengungkapkan istilah kanan dan kiri itu bermula pada abad ke-17 saat Revolusi Perancis. “Ruangan saat sidang parlemen di Prancis dulu terpetak menjadi tiga tempat. Ruangan kanan diisi pihak koalisi yang pro dengan pemerintah, ruangan kiri diisi oposisi yang kontra dengan pemerintah, dan ruang tengah diisi oleh pihak moderat yang mengambil posisi tengah di antara kedua belah pihak yang berseteru,” papar Mahsun yang juga Ketua PDM Kota Surabaya. Perihal pembagian tempat itulah yang menginspirasi Karl Marx menyebut gerakan perlawanannya sebagai gerakan kiri.
Dunia Islam pun turut serta mewarnai gerakan perlawanan tersebut yang diinisiasi oleh Hasan Hanafi, seorang alumni Al Azhar Mesir yang menulis buku berjudul Kiri Islam. Hasan Hanafi mengkritik pihak kanan Islam yang keukeuh mempertahankan pemahaman klasik dan kajian keislaman yang tekstual.
Setelah kemunculan Hasan Hanafi, muncul pula sejumlah tokoh seperti Muhammad Arkoun dan Nashr Hamid Abu Zaid yang terinspirasi olehnya.
Mahsun lantas menghubungkannya dengan Muhammadiyah dan kemudian bertanya, “Dimana posisi Muhammadiyah menghadapi pemetakan golongan antara yang kanan dan kiri, antara radikal dan liberal?” Ya itu tadi, sambung dia, menurut Prof Yunahar Ilyas, Muhammadiyah itu ahlussunnah was salafiyyah. (hamzah)