PWMU.CO – Pengalaman menjengkelkan dialami rombongan Jawa Timur peserta Tanwir Nasyiatul Aisyiyah di Banjarmasin. Saat mereka menuju Bandar Udara Syamsuddin Noor untuk pulang ke Surabaya, Ahad (5/11/2017), dinyatakan terlambat satu menit untuk check in oleh Satpam yang menghadangnya.
Anggota rombongan, Aini Sukriah, menceritakan, karena terlambat walaupun hanya satu menit, rombongan terdiri delapan orang ini dilarang masuk untuk check in. Mereka diminta menunjukkan personal anggota dan barangnya. Akhirnya salah seorang anggota rombongan dizinkan menuju konter check in sambil membawa tiket. Saat itu terdengar suara informasi lewat spiker “Penumpang Lior Air Banjarmasin-Surabaya diminta segera masuk”.
Baca juga: Berikut 8 Poin Manifesto Banjarmasin yang Ditelorkan Tanwir I Nasyiatul Aisyiyah
”Ternyata tiket ditolak petugas Lion Air karena melebihi batas waktu check in. Kami berusaha negosiasi dengan pertimbangan keterlambatan hanya semenit. Tapi petugas bersikeras menolak dan menyalahkan kenapa datang terlambat. Karena suasana ribut beberapa petugas berdatangan,” tuturnya.
Semua petugas menyalahkan rombongan NA Jatim ini karena terlambat dan risiko ini harus ditanggung penumpang. Petugas menyarankan agar bisa pulang harus beli tiket baru lagi dengan penerbangan pesawat berikutnya.
Saran itu tentu membelalakkan mata sebab rombongan delapan orang butuh dana besar untuk beli tiket lagi. Akhirnya terpaksa mereka beli tiket masih tetap pesawat Lion Air. Setelah membeli tiket baru, ada suara informasi mengumumkan pesawat Lion Air tujuan Banjarmasin-Surabaya delay 20 menit.
Pengumuman itu membuat hati rombongan ini benar-benar dongkol. ”Benar-benar tidak adil, kami terlambat satu menit, tidak dimaafkan. Mereka terlambat 20 menit memaksa penumpang untuk menerima,” ujar salah satu peserta Tanwir. (aini)