PWMU.CO – Di sela acara mengikuti Tanwir Nasyiatul Aisyiyah (NA) di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sempat pelesir sejenak menikmati keramaian Pasar Apung Siring di Sungai Martapura. Pasar apung yang berada di pusat kota itu buka hanya hari Ahad pagi pukul 07.00 – 10.00.
Kami, rombongan NA Jawa Timur mampir ke pasar ini sewaktu ada kunjungan ke industri tenun sasirangan yang lokasinya berdekatan dengan tempat ini, Ahad (5/11/2017). Pagi itu sudah banyak warga Banjarmasin berdatangan. Mereka berderet-deret di sepanjang pinggir sungai dan dermaga kayu. Ada yang duduk santai bersama keluarga, makan-makan, senam, belanja, atau sekadar selfie.
Puluhan pedagang menjajakan buah dan sayur dari atas perahu yang bentuknya kecil memanjang. Tampak buah yang dijual itu jeruk, pisang, godhe, jambu, sayur mayur, kue dan makanan khas banjar juga ada. Barang dagangan itu hampir memenuhi seluruh badan perahu.
Baca juga: Jajanan Khas Jatim yang Laris Manis di Stan Bazar Tanwir Nasyiatul Aisyiyah
Saya melihat ada yang aneh di wajah para penjual yang semuanya perempuan itu. Wajah mereka dilabur bedak tebal putih. Itu sepertinya sunblock tradisional berupa bedak beras sebagai pelindung kulit dari sengatan matahari.
Harga buah-buahan di sini murah. Boleh beli bijian pula. Saya membeli sebuah jeruk bali Rp 1.000. Teman saya, Hanif, membeli jeruk manis dengan Rp 500 per buah. Selain berbelanja pengunjung bisa menikmati wisata air naik perahu klotok menyusuri sungai. Ongkosnya hanya Rp 5.000.
Menurut informasi, Pasar Terapung Siring di sungai Martapura ini dibuat tahun 2013 berada di pinggir Jl Kapten Piere Tandean, Kota Banjarmasin. Lokasi ini juga berdekatan dengan Menara Pandang dan Tugu Bekantan.
Selain di sini, ada lagi pasar apung yang sudah lama ada yaitu Pasar Terapung Kuin di muara sungai Barito di utara kota, dan Pasar Terapung Lokba Intan, Banjar. (aini)
PWMU.CO – Di sela acara mengikuti Tanwir Nasyiatul Aisyiyah (NA) di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sempat pelesir sejenak menikmati keramaian Pasar Apung Siring di Sungai Martapura. Pasar apung yang berada di pusat kota itu buka hanya hari Ahad pagi pukul 07.00 – 10.00.
Kami, rombongan NA Jawa Timur mampir ke pasar ini sewaktu ada kunjungan ke industri tenun sasirangan yang lokasinya berdekatan dengan tempat ini, Ahad (5/11/2017). Pagi itu sudah banyak warga Banjarmasin berdatangan. Mereka berderet-deret di sepanjang pinggir sungai dan dermaga kayu. Ada yang duduk santai bersama keluarga, makan-makan, senam, belanja, atau sekadar selfie.
Puluhan pedagang menjajakan buah dan sayur dari atas perahu yang bentuknya kecil memanjang. Tampak buah yang dijual itu jeruk, pisang, godhe, jambu, sayur mayur, kue dan makanan khas banjar juga ada. Barang dagangan itu hampir memenuhi seluruh badan perahu.
Baca juga: Jajanan Khas Jatim yang Laris Manis di Stan Bazar Tanwir Nasyiatul Aisyiyah
Saya melihat ada yang aneh di wajah para penjual yang semuanya perempuan itu. Wajah mereka dilabur bedak tebal putih. Itu sepertinya sunblock tradisional berupa bedak beras sebagai pelindung kulit dari sengatan matahari.
Harga buah-buahan di sini murah. Boleh beli bijian pula. Saya membeli sebuah jeruk bali Rp 1.000. Teman saya, Hanif, membeli jeruk manis dengan Rp 500 per buah. Selain berbelanja pengunjung bisa menikmati wisata air naik perahu klotok menyusuri sungai. Ongkosnya hanya Rp 5.000.
Menurut informasi, Pasar Terapung Siring di sungai Martapura ini dibuat tahun 2013 berada di pinggir Jl Kapten Piere Tandean, Kota Banjarmasin. Lokasi ini juga berdekatan dengan Menara Pandang dan Tugu Bekantan.
Selain di sini, ada lagi pasar apung yang sudah lama ada yaitu Pasar Terapung Kuin di muara sungai Barito di utara kota, dan Pasar Terapung Lokba Intan, Banjar. (aini)