
PWMU.CO – Seorang da’i tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga harus menjadi teladan. Prinsip inilah yang menjadi inti pembahasan Fiqih Dakwah dalam Darul Arqam SMA Muhammadiyah 1 Babat, Lamongan. Darul Arqam ini bertempat di Aula SMA Muhammadiyah 1 Babat, Selasa-Kamis (18–20 Maret 2025).
Materi pertama adalah Fiqih Dakwah yang disampaikan oleh Sarmadi SPd dari Majelis Tabligh PCM Babat sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Muhammadiyah Babat.
Fiqih Dakwah merupakan ilmu yang mempelajari berbagai prinsip dan kaidah dakwah Islam. Orang yang berdakwah disebut da’i, sedangkan yang didakwahi disebut mad’u.
Tahapan Dakwah Menuju Cahaya Islam
Tahapan pertama adalah ta’rif (memberi pemahaman), yang berarti dakwah bertujuan memberikan pemahaman tentang Islam yang sebenar-benarnya. Ta’rif dapat dilakukan dengan dua metode:
- Tabligh, yaitu penyampaian informasi yang sifatnya hanya memberitahu, seperti dalam kultum, khutbah Jumat, atau ceramah sejenis.
- Ta’lim, yaitu mengajak dan menambah ilmu sehingga isi pengajian memiliki tema yang beragam dan ilmu yang disampaikan terus berkembang.
Tahapan kedua adalah pembinaan, yang bertujuan agar seorang Muslim benar-benar bertakwa. Kerja dakwah tidak hanya mengubah pemahaman, tetapi juga mendorong pergerakan menuju amal yang nyata.
Sifat utama yang harus dimiliki seorang da’i adalah ikhlas. Selain itu, seorang da’i juga harus menjadi teladan, karena apa yang disampaikan dalam dakwah harus selaras dengan perilaku sehari-hari.
Bekal yang harus dimiliki seorang da’i meliputi pemahaman tentang tata cara berdakwah serta metode-metode dakwah yang sesuai dengan perkembangan zaman. Seorang da’i juga harus siap menghadapi berbagai situasi dan kondisi mad’u (audiens).
Semoga kita semua bisa menjadi da’i bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Aamiin.
Penulis Ali Ahmadi Editor Zahra Putri Pratiwig