PWMU.CO – Mengenalkan globalisasi bisa dengan berbagai cara. Seperti yang diajarkan kepada 81 siswa-siswi kelas 6 SD Muhammadiyah Manyar Gresik.
Mereka diajak mengolah bahan bekas menjadi bahan berdaya guna tinggi. Tujuannya, selain peduli lingkungan, juga belajar membuat produk ekonomi bernilai tinggi. Maka kreasi pun dilakukan di halaman sekolah dasar peraih peringkat 1 The Excellent School 2017 (2/10/17).
“Kita ingin anak anak mampu mencari solusi atas permasalahan lingkungan. Salah satunya pengelolaan bahan bekas,” kata Ria Eka Lestari SSi, Ketua Jenjang Kelas 6, yang punya gawe saat itu.
Tari pun memotivasi agar para siswa tidak malu membawa bahan bekas ke sekolah. “Itu bukanlah wujud ketertinggalan zaman. Sebaliknya adalah tantangan generasi masa kini,” ujarnya.
Kepada PWMU.CO, perempuan yang akrab disapa Tari itu menyampaikan, salah satu dampak globalisasi dalam bidang ekonomi adalah ekspor impor barang. “Karena itulah kita perlu membekali mereka bagaimana mengubah nilai barang menjadi bernilai tinggi dan layak jual,” paparnya.
Menurut Tari, dalam pembelajaran tematik tidak mengenal mata pelajaran. Tetapi tetap ada muatan-muatan pelajaran yang tersirat di dalamnya. Misalnya seperti Tema 4 tentang Globalisasi yang dikemas dalam prakarya membuat tas atau dompet dari bahan bekas ini.
“Ada muatan matematika tentang bangun ruang, IPA tentang sifat bahan, Bahasa Indonesia tentang teks eksplanasi, PPKn tentang saling menghargai karya satu sama lain, dan IPS tentang ekspor impor barang,” sambung Tari. Jadi dalam satu kegiatan seperti ini, bisa banyak nilai muatan pelajaran yang diambil.
Sementara itu, dihubungi hari ini (10/11/17) usai peringatan Hari Pahlawan, Tari menegaskan pentingnya Kompetensi Inti (KI) 1 yaitu muatan spiritual untuk anak anak.
“Sebagai pengajar tematik kita tidak boleh lupa mengaitkan pembelajaran dengan spiritual agar anak anak tahu bagaimana menghindari dampak negatif globalisasi,” jelasnya. Dengan demikian norma kehidupan bangsa Indonesia tetap terjaga menghadapi arus globalisasi.
Outdoor learning diakhiri dengan fashion show produk di mana siswa berjalan di halaman layaknya peragawan peragawati sambil memamerkan produk mereka.
Salam 4R! Reduce-Reuse-Recycle-Revalue. (Zaki Abdul Wahid)