PWMU.CO – Beda. Itu kesan Baitul Arqam PCM di Zona V, yaitu zona terakhir dari Baitul Arqam di 16 Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) di Kabupaten Lumajang.
Kepada PWMU.CO, Senin (13/11/17) pagi, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lumajang Suharyo menjelaskan keunikan Baitul Arqam ini. “Pertama pesertanya khusus PCM yang berada di kaki Gunung Bromo belahan selatan, yaitu PCM Gucialit dan PCM Padang,” ungkapnya.
Kedua, tambah dia, pesertanya juga berasal dari kaki Gunung Semeru yaitu PCM Senduro dan PCM Pasrujambe.
“Daerah ini merupakan kawasan yang banyak muallafnya. Itu sebabnya PCM itu banyak membina dan melakukan pendampingan terhadàp muallaf,” terang Suharyo.
Bahkan, ungkapnya, Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) yang ikut melakukan pendampingan sempat mencuri perhatian Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah sehingga mengundang PCA Senduro ke PP untuk menjelaskan langkah-langkah dakwahnya yang kemudian dirumuskan sebagai percontohan secara nasional.
Suharyo mengingatkan peserta Baitul Arqam dìingatkan agar terus melakukan aksi sosial seperti yang selama ini dilakukan.
“Misalnya, mengadakan bedah rumah warga tidak mampu, membuat pipanisasi air bersih ke rumah warga, membangun masjid, dan pemberdayaan sektor ekonomi,” kata dia.
Baitul Arqam Zona V PCM di Lumajang ini digelar Ahad (12/11/17) di Tanggal 12 nov di Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Senduro, Lumajang. (MN)
PWMU.CO – Beda. Itu kesan Baitul Arqam PCM di Zona V, yaitu zona terakhir dari Baitul Arqam di 16 Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) di Kabupaten Lumajang.
Kepada PWMU.CO, Senin (13/11/17) pagi, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lumajang Suharyo menjelaskan keunikan Baitul Arqam ini. “Pertama pesertanya khusus PCM yang berada di kaki Gunung Bromo belahan selatan, yaitu PCM Gucialit dan PCM Padang,” ungkapnya.
Kedua, tambah dia, pesertanya juga berasal dari kaki Gunung Semeru yaitu PCM Senduro dan PCM Pasrujambe.
“Daerah ini merupakan kawasan yang banyak muallafnya. Itu sebabnya PCM itu banyak membina dan melakukan pendampingan terhadàp muallaf,” terang Suharyo.
Bahkan, ungkapnya, Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) yang ikut melakukan pendampingan sempat mencuri perhatian Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah sehingga mengundang PCA Senduro ke PP untuk menjelaskan langkah-langkah dakwahnya yang kemudian dirumuskan sebagai percontohan secara nasional.
Suharyo mengingatkan peserta Baitul Arqam dìingatkan agar terus melakukan aksi sosial seperti yang selama ini dilakukan.
“Misalnya, mengadakan bedah rumah warga tidak mampu, membuat pipanisasi air bersih ke rumah warga, membangun masjid, dan pemberdayaan sektor ekonomi,” kata dia.
Baitul Arqam Zona V PCM di Lumajang ini digelar Ahad (12/11/17) di Tanggal 12 nov di Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Senduro, Lumajang. (MN)