PWMU.CO – Ada yang unik dari beberapa lukisan yang dipamerkan di Museum Tugu Pahlawan yang dibuka Senin (13/11/2017) hingga Kamis (16/11/2017). Bukan lukisan kanvas dengan cat tapi lukisan batik. Lukisan itu karya siswadan guru SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (SMAMDA), SMAM 7, SMAM 9 dan SMAM 10.
Objek yang dilukis suasana Surabaya tempo doeloe sepertin Jalan Tunjungan, Hotel Oranje, Bambu Runcing, Jembatan Suramadu, Patung Singa Gedung Aperdi, Tugu Pahlawan, Lambang Kota Surabaya 1906, Jalan Veteran dan Kya-kya.
Baca : Ingin Jadi Pengusaha Agribis Sukses? Datangi Stan Pameran Majelis Ekonomi PWM
Kegiatan ini diselenggarakan untuk mengapresiasi karya seni rupa batik lukis juga memberikan pembelajaran kepada siswa dan guru tentang seni batik dan proses pembuatannya.
Kepala SMAMDA Astajab S Pd MM mengatakan, SMAMDA telah menjadi pelopor karya seni batik lukis dan menjadi rujukan untuk pembelajaran pembuatan karya seni ini. Sejumlah siswa dan guru SMA Muhammadiyah lainnya belajar membatik di SMAMDA sebelum pameran. Belajar memabtik itu berlangung 27 Oktober hingga 11 November setiap Jumat dan Sabtu.
“Pameran ini yang kedua. Tahun lalu pameran diselenggarakan di Ruang Prabangkara Gedung Cak Durasim yang memang tempat pameran seni budaya,” tutur Astajab.
Tahun depan, Astajab berharap, pameran batik bisa diselenggarakan di mall dengan jumlah karya lebih banyak sehingga karya siswa dan guru dikenal masyarakat luas. Kegiatan pameran batik ini merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan pelestarian batik. Di SMAMDA ada pelajaran membatik.
Menurut Rahmad Setyo Wibowo SPd, salah satu guru seni budaya dan kesenian SMAMDA yang juga penanggung jawab kegiatan ini, menyampaikan pelatihan batik tulis ini menekankan pada pewarnaan dengan teknik colet, kuas dengan menggunakan indigosol yang berbeda dengan tahun lalu yang menekankan menekankan pada teknik warna celup atau naptol. (puspitorini)