PWMU.CO – Kontras. Awal mulai berdiri, jangankan fasilitas lengkap, gedung pun tidak punya. Terdorong sikap nekat, penerimaan siswa baru dilakukan di bawah pohon mangga dengan dua meja untuk panitia.
Ruang kelas pinjam aula milik Panti Asuhan Putra di Jalan Slamet Wardoyo 103 Labruk, Lumajang. Itulah sepenggal kisah awal yang dicertitakan Drs Agus Siswantono MPSi, sang kepala SMK Muhammadiyah Lumajang (SMK Mulu), pada PWMU.CO, Kamis (16/11/17) pagi.
Meski teramat sederhana, namun berkat publikasi yang gencar pendaftarnya pun lumayan. “Tahun pertama ada 100 siswa,” jelas Agus kepada Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim, Dr Saad Ibrahim MA yang berkunjung ke SMK ini, beberapa waktu lalu.
Perkembangan berikutnya cukup baik. Daya tariknya semakin besar karena SMK MULU ini selalu juara. “Sampai-sampai dikenal sebagai sekolah juara mulai tingkat kecamatan sampai nasional bahkan tingkat Asia Tenggara,” jelas dia.
Kejuaraan bidang akademik dan non akademik dapat dilihat dari piala yang tersimpan rapi di sebuah lorong. “Semula ditaruh di ruang guru tetapi karena terus tambah akhirya ditaruh di lorong luar ruangan,” ungkapnya.
Agus menuturkan, sekarang jumlah muridnya sudah 650 anak, gurunya 35 orang dan gedung sekolah pun terus bertambah. “Bangunan empat lantai kini tengah digarap. Insyaallah pertengahan 2018 bangunan mencapai 60 persen,” kata dia.
Waktu itu, Pak Saad begitu tertarik mendengar penjelasan kepala SMK ini. “Kembangkan terus agar nanti menjadi perconyohan bagi yang lain,” pesannya.
Kini setelah umur 5 tahun SMK Mulu berkembang pesat. (har)
PWMU.CO – Kontras. Awal mulai berdiri, jangankan fasilitas lengkap, gedung pun tidak punya. Terdorong sikap nekat, penerimaan siswa baru dilakukan di bawah pohon mangga dengan dua meja untuk panitia.
Ruang kelas pinjam aula milik Panti Asuhan Putra di Jalan Slamet Wardoyo 103 Labruk, Lumajang. Itulah sepenggal kisah awal yang dicertitakan Drs Agus Siswantono MPSi, sang kepala SMK Muhammadiyah Lumajang (SMK Mulu), pada PWMU.CO, Kamis (16/11/17) pagi.
Meski teramat sederhana, namun berkat publikasi yang gencar pendaftarnya pun lumayan. “Tahun pertama ada 100 siswa,” jelas Agus kepada Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim, Dr Saad Ibrahim MA yang berkunjung ke SMK ini, beberapa waktu lalu.
Perkembangan berikutnya cukup baik. Daya tariknya semakin besar karena SMK MULU ini selalu juara. “Sampai-sampai dikenal sebagai sekolah juara mulai tingkat kecamatan sampai nasional bahkan tingkat Asia Tenggara,” jelas dia.
Kejuaraan bidang akademik dan non akademik dapat dilihat dari piala yang tersimpan rapi di sebuah lorong. “Semula ditaruh di ruang guru tetapi karena terus tambah akhirya ditaruh di lorong luar ruangan,” ungkapnya.
Agus menuturkan, sekarang jumlah muridnya sudah 650 anak, gurunya 35 orang dan gedung sekolah pun terus bertambah. “Bangunan empat lantai kini tengah digarap. Insyaallah pertengahan 2018 bangunan mencapai 60 persen,” kata dia.
Waktu itu, Pak Saad begitu tertarik mendengar penjelasan kepala SMK ini. “Kembangkan terus agar nanti menjadi perconyohan bagi yang lain,” pesannya.
Kini setelah umur 5 tahun SMK Mulu berkembang pesat. (har)