PWMU.CO – Muhammadiyah berjuang memajukan bangsa dengan menggunakan pendekatan dakwah, bukan politik.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haidar Nashir menyampaikan hal itu dalam Pengajian Ahad Pagi di Masjid An Nur, Sidoarjo, (19/11/17) pagi.
Selain memberi tausiah, Haedar juga meletakkan batu pertama renovasi masjid yang dibangun tahun 1983 dan peletakkan batu pertama dilakukan almarhum KH AR Fachruddin.
Menuut Haedar, dakwah yang dilakukan Muhammadiyah dengan menggunakan pendekatan hikmah yang mendidik.
“Menggunakan diskusi dengan cara yang terbaik. Sebagaimana semangat KH Ahmad Dahlan yang berjuang menggunakan pendekatan dakwah,” ujarnya.
Membangun masjid atau kampus, kata dia, adalah ikhtiar Muhammadiyah sebagaimana pesan Allah bahwa harus ada segolongan orang yang terpanggil dan punya komitmen untuk mengorbankan ilmu, harta, fikiran, dan tenaga di jalan Allah.
“Berdakwah itu bisa dilakukan apabila kita berdaya. Punya ilmu, fikiran, harta, dan tenaga, Nah, Muhammadiyah punya itu,” tegas Haedar.
Haidar menyampaikan bahwa ‘dakwah” adalah urusan semua agama, terutama Agama Samawi. “Maka hak dakwah menjadi milik semua agama dan kita harus menghormati apa yang dilakukan mereka. Tugas kita adalah mencerahkan dan mendidik umat agar menjadi Khairu Ummah (umat terbaik),” urai Haedar.
Soal Masjid An Nur, Haedar berpendapat sudah bagus. “Dan ingin diperbagus lagi sehingga bila fasilitas sudah baik maka ghirah berdakwah kita harus lebih tinggi,” harap Haidar. (Enik)