PWMU.CO – Jelang Pilkada serntak 2018 dan Pemilu 2019, Muhammadiyah sangat rawan ditunggangi kepentingan politik. Meski demikian, karena kedewasaannya, Muhammadiyah tidak mudah goyah dan tetap solid.
Ketua PP Muhammadiyah, dr Agus Taufiqurrahman mengatakan, tak menutup kemungkinan kepentingan politik di tahun pemilu 2018-2019 masuk ke Muhammadiyah. Tetapi, lanjutnya, pilihan politik yang berbeda di kalangan Muhammadiyah tidak akan merusak kebersamaan.
“Warga dan kader Muhammadiyah solid. Sinergi dan smart dalam membangun peradaban bangsa. Kalau smart, maka prinsip tidak gampang goyah dan terpengaruh,” kata dr Agus usai Pengajian Milad Muhammadiyah yang digelar Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wagir, Kabupaten Malang, Ahad (19/11).
Menurutnya, tema Milad Muhammadiyah 105 M/108 H, yakni “Merekat Kebersamaan”, jangan hanya dimaknai untuk persoalan kebangsaan. Kebersamaan juga harus dirawat dalam internal Muhammadiyah sendiri.
“Melalui tema merekat kebersamaan, Muhammadiyah mengajak seluruh anak bangsa menyadari bahwa kebersamaan adalah mutlak. Perbedaan kalau dimaknai dan disadari justru bisa menjadi kekuatan yang unik,” tuturnya.
Maka dari itu, kata Agus, sudah sewajarnya yang mayoritas melindungi minoritas. Sedangkan yang minoritas menghargai mayoritas.
“Patut disyukuri hingga 105 tahun Muhammadiyah masih solid dan menjadi Persyarikatan yang kompak. Secara internal, dinamika yang terjadi di antara warga dan kader itu wajar-wajar saja,” ujarnya. (amin/ilmi)